Suara.com - Pelatih Oxford United Gary Rowett akhirnya buka suara soal status pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny. Ia mengaku Ole bukan pemain terbaik yang didatangkan klub pada periode bursa transfer musim dingin 2025.
Sekadar informasi, Oxford United boyong lima pemain di bursa transfer Januari 2025. Selain Ole Romeny, empat pemain lainnya adalah Michal Helik, Tom Bradshaw, Stanley Mills, dan Alex Matos.
Untuk Alex Matos didatangkan dengan status pinjaman dari Chelsea. Untuk Ole Romeny diboyong dari FC Utrecht yang berkompetisi di Eredivisie, Belanda.

Ole Romeny menjadi pemain termahal Oxford United dalam daftar rekrutan baru di bulan Januari 2025. Meski begitu, sang pemain ternyata bukan yang terbaik menurut Gary Rowett.
Michal Helik adalah pemain yang disebut sang juru formasi sebagai rekrutan terbaik di Januari 2025. Sejak didatangkan Helik memang banyak memberikan kontribusi untuk tim.
Michal Helik berposisi sebagai bek. Sebagai pemain belakang, ia bisa mencetak empat gol dari 19 pertandingan yang sudah dijalankan.
“Dia (Michal Helik) benar-benar pemain yang luar biasa. Dia pria yang hebat, ia pemimpin yang hebat. Anda lihat gol-golnya yang sangat penting,” kata Gary Rowett, dikutip dari Oxford Mail.
“Yang ingin saya katakan, saya rasa saya pribadi belum pernah melakukan perekrutan yang lebih baik pada bulan Januari sepanjang karier saya. Dia luar biasa,” tambahnya.

Wajar, jika Gary Rowett memilih Helik ketimbang Ole Romeny. Sebagai penyerang, Romeny kalah dalam urusan mencetak gol dari Helik.
Baca Juga: Misteri Posisi Direktur Teknik, PSSI Buka-bukaan
Harapan tinggi mengiringi kepindahan Ole Romeny ke klub Oxford United pada bursa transfer Januari 2025. Penyerang naturalisasi Timnas Indonesia itu bahkan didatangkan dengan memecahkan rekor transfer klub, sebuah sinyal bahwa manajemen Oxford menaruh ekspektasi besar pada kontribusinya. Namun kenyataannya, sejauh ini karier Romeny di Inggris belum berjalan mulus.
Sejak bergabung, Romeny tampak kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan sepak bola Inggris, yang dikenal lebih cepat dan fisik. Ia baru mencetak satu gol sejak kepindahannya, dan kontribusinya di lapangan pun terbatas.
Pada awal kedatangannya, pemain berusia 24 tahun itu beberapa kali tidak masuk skuad pertandingan, bahkan hanya menjadi penghangat bangku cadangan dalam sejumlah laga. Ketika dimainkan pun, Romeny lebih sering turun sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir.

Situasinya makin mengkhawatirkan dalam beberapa pekan terakhir. Dalam empat pertandingan terakhir Oxford United, Romeny tiga kali hanya duduk di bangku cadangan tanpa dimainkan, dan hanya sekali diturunkan, itu pun selama 25 menit saja. Kondisi ini memunculkan tanda tanya soal kepercayaan pelatih terhadap dirinya dan prospeknya di sisa musim.
Padahal, dengan statusnya sebagai pemain termahal yang pernah direkrut klub, publik berharap Romeny bisa segera menjadi andalan lini depan Oxford. Namun, minimnya menit bermain membuat posisinya semakin terjepit di tengah persaingan ketat di skuad utama.
Bagi Timnas Indonesia, situasi ini tentu juga menjadi perhatian, apalagi Romeny diproyeksikan menjadi tulang punggung tim dalam laga-laga penting seperti kualifikasi Piala Dunia 2026. Minimnya jam terbang bisa berdampak pada performanya saat membela Merah Putih.