Hanif Sjahbandi: Pukulan Telak Buat Persija Jakarta

Rabu, 30 April 2025 | 19:13 WIB
Hanif Sjahbandi: Pukulan Telak Buat Persija Jakarta
Gelandang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi. [Instagram @hanifsjahbandi]

Suara.com - Kekalahan Persija Jakarta atas Semen Padang pekan lalu masih membekas di benak pemain. Bagi gelandang Persija, Hanif Sjahbandi itu melupakan pukulan telak.

Persija dikalahkan Semen Padang dua gol tanpa balas dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Minggu (27/4/2025) malam WIB. Di atas kertas Macan Kemayoran seharusnya bisa memenangi laga.

Kekalahan itu membuat Persija terlempar dari posisi empat besar klasemen sementara BRI Liga 1. Seperti diketahui Macan Kemayoran ditargetkan finish di posisi empat pada akhir musim.

Situasi ini tentu tidak bagus untuk Persija. Bagi Hanif Sjahbandi ini bisa menjadi pukulan telak buat tim.

"Pukulan yang sangat berat buat kami semua karena kami bermain di kandang kalah dengan skor 0-2. Itu bukan hal yang bagus," kata Hanif Sjahbandi dalam keterangannya.

Untuk itu Persija harus habis-habisan di sisa laga Liga 1 2024/2025. Borneo FC (4/5/2025), Bali United (10/5/2025), PSS Sleman (17/5/2025), dan Malut United (25/5/2025) menjadi empat ujian terakhir Macan Kemayoran dalam perhelatan musim ini.

Diharapkan semua pertandingan tersebut dilakoni dengan hasil positif agar target empat besar dapat digapai. Tentu untuk mencapai hal itu tak mudah.

Terlebih lagi laju Persija sedang tidak stabil. Hanif berharap hasil pahit pekan lalu dijadikan pelajaran. Pertahanan harus lebih kukuh dan penyerangan harus lebih menggedor.

"Hasil itu sangat memalukan. Saya harap ini menjadi pelajaran bagi saya pribadi dan teman-teman untuk mengarungi sisa Liga 1 musim ini," tutur Hanif.

Baca Juga: Lepas Ciro Alves, Manajemen Persib Bandung Gandeng Bobotoh untuk Perpisahan

Sementara itu, Persija kini berada di urutan kelima dengan 47 poin dari 13 kemenangan, delapan imbang, dan sembilan kekalahan.

Pesepak bola Persija Jakarta Muhammad Rayhan Hannan (tengah) melakukan seleberasi usai mencetak gol ke gawang Persebaya Surabaya pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/4/2025). Persija Jakarta bermain imbang melawan Persebaya Jakarta dengan skor 1-1. [ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S]
Pesepak bola Persija Jakarta Muhammad Rayhan Hannan (tengah) melakukan seleberasi usai mencetak gol ke gawang Persebaya Surabaya pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/4/2025). Persija Jakarta bermain imbang melawan Persebaya Jakarta dengan skor 1-1. [ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S]

Manajemen Persija Evaluasi Carlos Pena

Manajemen Persija melalui Direktur Mohamad Prapanca buka suara terkait penampilan kurang maksimal tim. Pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Pelatih Carlos Pena.

Bukan tidak mungkin Carlos Pena akan dipecat pekan ini. Terutama jika Rizky Ridho dan kawan-kawan tidak bisa meraih poin penuh di laga selanjutnya.

"Hasil laga melawan Semen Padang sangat-sangat mengecewakan. Tim tidak memiliki daya juang di lapangan. Hal ini menjadi sinyal darurat untuk Persija. Menjelang akhir musim, kami justru tergusur dari empat besar," kata Direktur Persija, Mohamad Prapanca.

"Penampilan semalam adalah yang terburuk dan menjadi alarm bagi semua komponen di dalam tim. Masa depan pelatih Carlos Pena akan ditentukan dalam minggu ini. Persija akan mencoba melakukan yang terbaik untuk mencapai target empat besar di akhir musim."

"Bukan tidak mungkin musim depan evaluasi besar-besaran akan dilakukan. Seluruh anggota tim berpotensi untuk dievaluasi, tanpa terkecuali," tuturnya lagi.

Persija saat ini duduk di posisi lima klasemen sementara Liga 1 2024/2025 dengan 47 poin. Tim kesayangan Jakmania itu baru mengemas satu kemenangan dari lima laga terakhir.

Posisi Persija bisa semakin melorot andai kembali meraih hasil minor. Sebab, tim-tim di bawahnya berpotensi tendang Macan Kemayoran.

Persija harus menang di empat laga terakhir melawan Borneo FC Samarinda, Bali United, PSS Sleman, dan Malut United. Konsistensi performa tim menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.

Empat pertandingan tersisa menjadi ujian sesungguhnya bagi Pena. Jika gagal mengamankan kemenangan dalam laga-laga tersebut, bukan hanya posisi Persija di klasemen yang terancam, tetapi juga kepercayaan terhadap arah kepelatihannya.

Setiap hasil negatif bisa berdampak besar terhadap stabilitas tim dan rencana jangka panjang klub.

Laga melawan Borneo FC Samarinda dipastikan tidak mudah, mengingat lawan merupakan pemuncak klasemen sementara.

Sementara Bali United juga merupakan rival tangguh yang bersaing di jalur juara. Dua laga lainnya melawan PSS Sleman dan Malut United pun tak bisa dianggap enteng, karena keduanya masih berjuang di papan bawah dan berpotensi merepotkan.

Carlos Pena harus mampu menjaga fokus tim dalam situasi tekanan tinggi seperti ini. Mentalitas bertanding, kedisiplinan taktik, dan keberanian mengambil keputusan akan menjadi penentu apakah Persija mampu mengamankan posisi lima besar atau justru tergelincir di akhir musim.

Persija tentu tidak ingin kehilangan momentum setelah menjalani musim dengan ambisi tinggi. Empat laga terakhir ini akan menjadi titik balik yang menentukan apakah Carlos Peña bisa membawa timnya finis dengan prestasi yang layak atau justru menutup musim dengan kekecewaan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI