Suara.com - Dunia sepak bola Indonesia kembali diguncang oleh kabar dari benua Eropa yang melibatkan salah satu staf kepelatihan Timnas Indonesia. Denny Landzaat, yang saat ini menjabat sebagai asisten pelatih di skuad Garuda, dikabarkan masuk dalam radar klub Eredivisie, Willem II Tilburg, sebagai calon pelatih kepala.
Informasi ini pertama kali mencuat lewat laporan dari media sepak bola internasional, Football Transfers, yang menyebut nama Landzaat sebagai salah satu dari lima kandidat utama pengganti Peter Maes.
Peter Maes sendiri baru saja diberhentikan oleh manajemen Willem II akibat performa buruk tim yang kini terancam degradasi dari kasta tertinggi Liga Belanda.
![Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat saat memainkan laga eksibisi bersama Timnas Belanda.[Dok. IG/@denny_landzaat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/08/42050-denny-landzaat-saat-memainkan-laga-eksibisi.jpg)
Saat ini, Willem II berada di posisi ke-16 klasemen Eredivisie, hanya mengantongi 24 poin dari total 30 pertandingan. Situasi ini menempatkan mereka dalam posisi kritis, tertinggal tujuh poin dari zona aman dengan hanya tiga pertandingan tersisa.
Dengan kondisi yang genting seperti ini, klub yang bermarkas di Tilburg itu harus segera menemukan sosok pelatih baru yang mampu memberikan perubahan instan.
Nama Denny Landzaat tidak hadir secara tiba-tiba dalam bursa pelatih klub tersebut. Ia memiliki sejarah panjang bersama Willem II, baik sebagai pemain maupun pelatih.
“Dalam pencarian pelatih kepala baru, Willem II juga bisa melirik sosok lama yang sudah dikenal,” tulis Football Transfers.
“Denny Landzaat telah membangun karier kepelatihannya dengan serius selama sepuluh tahun terakhir,” lanjut media tersebut.
“Sekitar empat bulan lalu, Landzaat memulai perannya sebagai asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia,” tambah laporan itu.
Baca Juga: Kode dari Pelatih Oxford United, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Siap Lawan Nathan Tjoe-A-On

Dalam dua periode sebagai pemain, Landzaat membukukan 160 penampilan, mencetak 39 gol, dan memberikan 13 assist. Selain kontribusinya di lapangan, ia juga pernah mengisi posisi asisten pelatih di klub tersebut pada 2021 hingga 2022 sebelum memilih merantau dan menerima tawaran bergabung dengan Timnas Indonesia.
Pria kelahiran Amsterdam ini kini menjalani peran sebagai asisten pelatih mendampingi pelatih kepala Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
Kehadirannya dalam tim pelatih yang juga diperkuat oleh Alex Pastoor membawa nuansa Eropa dalam pendekatan strategis dan teknis Timnas, terutama dalam persiapan menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Selama beberapa bulan terakhir, kiprah Landzaat cukup mencuri perhatian karena pendekatan disiplinnya terhadap para pemain muda Indonesia.
Rumor mengenai kemungkinan Landzaat kembali ke Belanda dan menjabat sebagai pelatih utama Willem II menimbulkan spekulasi serius di kalangan pecinta sepak bola nasional.
Jika kepindahan ini benar terjadi, PSSI harus mengambil langkah cepat untuk menutup kekosongan di kursi staf kepelatihan, mengingat peran Landzaat cukup sentral dalam program jangka panjang skuad Garuda.
Beberapa analis menilai bahwa posisi Landzaat di Timnas bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi bagian penting dari struktur kepelatihan yang mulai menunjukkan hasil positif.
Kolaborasinya dengan Kluivert memberikan variasi strategi dan filosofi permainan yang lebih terorganisir. Jika Landzaat memilih untuk kembali ke Eredivisie, maka bukan tidak mungkin program pengembangan Timnas akan mengalami gangguan dalam masa transisi pelatih baru.
Di sisi lain, peluang untuk menjadi pelatih kepala di kompetisi Eropa tentu menjadi tawaran yang sulit ditolak. Bagi Landzaat, hal ini bisa menjadi lompatan besar dalam karier kepelatihannya yang sudah ia bangun secara bertahap selama lebih dari satu dekade.
Dengan pengalaman melatih di berbagai level, serta rekam jejaknya bersama Willem II, bukan hal aneh jika klub itu memilih untuk kembali mempercayakan jabatan penting kepadanya.
Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Landzaat sendiri. Apakah ia akan memilih tantangan berat menyelamatkan mantan klubnya dari jurang degradasi, atau tetap melanjutkan proyek besar bersama Timnas Indonesia yang sedang dalam momentum pembangunan.
Pihak PSSI hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait rumor ini. Namun sumber internal menyebutkan bahwa federasi kemungkinan baru akan mengambil sikap setelah pertandingan penting Timnas melawan China pada Juni 2025.
Pertandingan ini diprediksi menjadi penentu arah masa depan Landzaat, sekaligus menjadi momen krusial dalam kelanjutan kiprah Indonesia di pentas internasional.
Spekulasi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam dunia sepak bola, terutama pada level profesional, dinamika kepelatihan dapat berubah sangat cepat.
Bagi Timnas Indonesia, menjaga kontinuitas staf pelatih sangat penting untuk mempertahankan stabilitas tim. Apabila benar kehilangan Landzaat, maka proses pencarian pengganti yang setara harus segera dilakukan agar target jangka panjang Timnas tidak terganggu.
Kontributor : Imadudin Robani Adam