Suara.com - Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, melayangkan ejekannya untuk kompetisi sepak bola di Indonesia karena erat kaitannya dengan praktik korupsi yang melibatkan perangkat pertandingan.
Hal itu disampaikan Yuran Fernandes melalui media sosialnya, @yu4anfernandes, seusai pertandingan antara PSS Sleman menghadapi PSM Makassar. Dia meluapkan kekecewaannya terhadap kinerja wasit.
Dalam unggahannya itu, Yuran mengejek level korupsi sepak bola Indonesia yang tak pernah hilang. Dia berpesan bagi pemain asing yang serius untuk bermain sepak bola untuk tidak datang ke Indonesia.
Namun, menurut pemain berusia 30 tahun tersebut, jika mereka hanya sekedar bermain sepak bola dan mencari uang yang banyak di kompetisi profesional, tentu sepak bola di Indonesia adalah tujuan yang baik.

"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Tapi jika Anda ingin bermain sepak bola serius, lebih baik menjauh dari Indonesia,” tulis Yuran.
Seusai pertandingan, Yuran juga sempat meluapkan komentar kritisnya terhadap wasit Nendi Rohaendi. Menurut Yuran, Nendi Rohaendi tak layak memimpin Liga 1 karena tak bersikap adil dan menguntungkan PSS Sleman.
“Semua orang bisa lihat apa yang terjadi. Wasit datang ke sini seolah untuk membantu Sleman. Wasit ini tidak layak di Liga 1. Saya harap dia keluar saja hingga Liga 4," ujar Yuran Fernandes seusai laga.
Lantas, sebetulnya berapa uang yang telah didapatkan Yuran Fernandes dari PSM Makassar selama berkarier di Indonesia? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Menghitung Kekayaan Yuran Fernandes
Baca Juga: Siapa Yuran Fernandes? Pemain PSM Makassar yang Rendahkan Liga Indonesia

Sejauh ini, salah satu ukuran yang bisa digunakan untuk memperhitungkan gaji yang bisa diterima oleh Yuran Fernandes hanyalah mengacu pada market value sang pemain yang tersedia di situs-situs tertentu.