- Derby Manchester memiliki akar sejarah panjang sejak akhir abad ke-19
- Pertandingan ini melahirkan banyak momen ikonik, mulai dari gol dramatis Sergio Aguero yang membawa City juara 2012
- Derby kini melambangkan lebih dari sekadar laga lokal, menjadi simbol pertarungan taktik, kekuatan finansial, dan status global
Suara.com - Derby Manchester selalu menjadi salah satu pertandingan paling ikonik dalam sejarah sepak bola Inggris.
Laga yang mempertemukan Manchester United dan Manchester City ini bukan sekadar duel biasa, melainkan pertempuran untuk supremasi di kota Manchester.
Selain tiga poin, gengsi, kebanggaan, dan sejarah juga dipertaruhkan setiap kali kedua tim bertemu di lapangan hijau.

Asal-usul Rivalitas
Rivalitas ini berakar lebih dari satu abad lalu. Manchester United, awalnya dikenal sebagai Newton Heath, didirikan pada 1878, sementara Manchester City lahir pada 1880 dengan nama St. Mark’s.
Pertemuan awal mereka mungkin belum begitu sengit, tetapi fondasi rivalitas mulai terbentuk seiring berkembangnya kedua klub.
United awalnya lebih dominan, terutama di era Sir Alex Ferguson, sementara City sering berada di bayang-bayang kesuksesan tetangganya.
Era Premier League: Babak Baru Persaingan
Sejak terbentuknya Premier League pada 1992-1993, persaingan ini semakin tajam.
Di era 1990-an dan awal 2000-an, Manchester United mendominasi dengan banyak gelar liga, FA Cup, dan prestasi Eropa, sementara City mengalami pasang surut, termasuk degradasi.
Baca Juga: Takut dengan Fans, Andre Onana Naik Ojek usai Blunder bersama Timnas Kamerun
Namun, semuanya berubah pada 2008 ketika Abu Dhabi United Group mengambil alih City, membawa investasi besar, pemain top, dan ambisi baru.
Hasilnya, pada 2012, City merebut gelar Premier League pertama dalam 44 tahun dengan kemenangan dramatis atas QPR di laga terakhir, momen yang kini menjadi legenda.
Momen Bersejarah dalam Derby
Derby Manchester selalu menyajikan momen tak terlupakan.
Salah satu yang paling ikonik adalah musim 2011-12, ketika City menyalip United dan memenangkan gelar dengan selisih gol.
Sergio Aguero mencetak gol dramatis di menit terakhir yang membekas di ingatan para penggemar.
Sementara itu, pada 2018-19, City menghancurkan United 3-1 di Etihad, menunjukkan dominasi mereka di bawah Pep Guardiola.
United juga memiliki momen gemilang, seperti comeback 4-3 melawan City pada 2009, dengan gol penentu dari Wayne Rooney dan Michael Owen.

Para Pemain yang Melegenda
Beberapa pemain legendaris telah mendefinisikan derby ini.
Dari pihak United, Eric Cantona, Ryan Giggs, dan Wayne Rooney adalah ikon, dengan Cantona menjadi simbol dominasi era 1990-an.
Sementara City diperkuat pemain bintang seperti David Silva, Yaya Touré, dan Sergio Aguero.
Saat ini, Kevin De Bruyne, Erling Haaland, dan Riyad Mahrez menjadi kunci kesuksesan City dengan kemampuan teknis mereka yang memukau.
Taktik dan Strategi
Derby Manchester tidak hanya tentang intensitas di lapangan, tetapi juga pertempuran taktik antara pelatih kelas dunia.
Sir Alex Ferguson dikenal dengan disiplin taktis dan kemampuan psikologisnya yang membuat United sulit dikalahkan.
Di sisi lain, Pep Guardiola menerapkan filosofi penguasaan bola, pressing tinggi, dan transisi cepat, menjadikan City lawan yang sangat tangguh.
Derby Manchester Hari Ini
Hari ini, Derby Manchester melambangkan persaingan filosofi, kekuatan finansial, dan status global.
City berusaha memperkuat dominasinya, sementara United tetap membela kebanggaan dan sejarahnya.
Pertandingan ini selalu menyedot perhatian penggemar sepak bola dunia, membuktikan bahwa derby ini lebih dari sekadar laga lokal — ia adalah pertarungan yang menginspirasi dan memikat jutaan mata di seluruh dunia.
Kontributor: Adam Ali