"Dia (Yuran Fernandes) sudah meminta maaf. Tapi, kalau dia menyesali (main di Indonesia), jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri. Kalau dia menyesal main di Indonesia, jangan main di sini," kata Erick Thohir saat ditemui di kawasan Ciputat, Selasa (6/5/2025).
Yuran Fernandes bukanlah wajah baru dalam sepak bola Indonesia. Ia telah memperkuat PSM Makassar selama tiga musim dan masih memiliki kontrak hingga 2026.
Selama masa pengabdiannya bersama klub berjuluk Juku Eja, ia telah tampil dalam 107 pertandingan resmi, mencetak 16 gol, dan memberikan delapan assist.
Kontribusinya di lapangan cukup signifikan, namun hal itu tak lantas membuatnya bebas dari kritik saat menyampaikan pendapat secara terbuka.
Merespons lebih lanjut, Erick menyatakan bahwa PSSI terbuka terhadap laporan jika memang terdapat indikasi pelanggaran atau kecurangan dalam pertandingan.
Ia menantang siapa pun, termasuk Yuran, untuk menyampaikan bukti konkret jika ada kecurigaan terhadap wasit atau unsur pertandingan lainnya. Erick juga meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi untuk turun tangan dalam menyelidiki insiden ini.
Menurut Erick, jika ada bukti kuat yang menunjukkan tindakan tidak sportif, seperti suap terhadap wasit atau pemain, maka tindakan tegas harus segera diambil. Namun jika hanya sekadar kritik emosional yang tidak disertai bukti, hal itu dianggap tidak bijak untuk disampaikan secara terbuka di media sosial.
Sementara itu, Yuran Fernandes akhirnya memberikan klarifikasi secara resmi melalui akun media sosial pribadinya. Dalam unggahan yang dibuat pada malam 5 Mei 2025, ia menjelaskan bahwa pernyataan sebelumnya sepenuhnya berkaitan dengan sepak bola, bukan ditujukan untuk menghina Indonesia sebagai negara.
Yuran menyebut bahwa komentarnya merupakan bentuk luapan emosi sesaat setelah pertandingan yang berlangsung dengan tekanan tinggi. Ia merasa kecewa atas keputusan wasit dan menilai bahwa insiden tersebut cukup memancing emosinya. Dalam pernyataannya, ia juga meminta agar publik tidak menarik ucapannya keluar dari konteks.
Baca Juga: Media Internasional Shock Timnas Indonesia Bakal Naturalisasi Pemain Premier League
Ia menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat sepak bola Indonesia atas unggahannya yang menimbulkan kegaduhan. Lebih lanjut, ia berharap kritik tersebut bisa menjadi pengingat agar sepak bola Indonesia semakin berkembang dan memperbaiki sistem pertandingan, khususnya dalam hal penegakan aturan dan kepemimpinan wasit.