Suara.com - Upaya Timnas Indonesia untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2026 terus mendapatkan dukungan penuh dari federasi. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan langkah strategis yang akan diambil adalah mengikuti bidding menjadi salah satu dari dua tuan rumah putaran keempat kualifikasi zona Asia.
PSSI akan segera menghubungi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) guna mengajukan diri sebagai host di fase lanjutan tersebut. Langkah ini diyakini sebagai strategi cerdas untuk memperbesar peluang skuad Garuda melaju ke pentas dunia.
Wacana PSSI ini bukan tanpa alasan. Jika Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak keempat, status sebagai tuan rumah bisa menjadi keuntungan penting.
Dalam format terbaru yang diterapkan AFC, fase keempat tidak lagi menggunakan sistem kandang-tandang seperti sebelumnya.
Setiap negara hanya akan menjalani satu laga menghadapi lawan dalam format grup kecil yang berisi tiga tim.
Artinya, dari enam tim yang lolos ke fase ini, akan ada dua negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah. Erick Thohir menyebut bahwa Indonesia siap bersaing dalam proses bidding untuk mendapatkan hak tersebut.
“Ya, kita ingin ikut bidding jadi tuan rumah juga,” ujar Erick saat ditemui di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
“Kalau negara lain ikut, ya silakan saja. Tapi kami sudah sepakat untuk mengajukan diri. Sekarang tinggal bagaimana AFC menilai proposal kita.”
Format Baru Babak Keempat dan Keuntungan Jadi Tuan Rumah
Baca Juga: Ketimbang Pemain Senior, Bujuk Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia U-17 Jauh Lebih Berat

Babak keempat kualifikasi akan digelar pada Oktober 2025. Enam tim yang melaju dari fase sebelumnya akan dibagi dalam dua grup, masing-masing berisi tiga negara.
Juara dari tiap grup otomatis melaju ke putaran final Piala Dunia 2026. Sementara tim peringkat kedua akan bertarung memperebutkan tiket melalui jalur playoff antarkonfederasi.
Sebagai tuan rumah, Indonesia bisa meraih banyak keuntungan. Selain faktor teknis seperti adaptasi lapangan dan cuaca, dukungan penuh dari suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno akan menjadi modal penting. Dalam kompetisi ketat seperti ini, setiap detail kecil bisa menjadi pembeda.
Hingga kini, perjuangan Indonesia di ronde ketiga masih sangat terbuka. Skuad asuhan Patrick Kluivert berada di peringkat keempat Grup C dengan 9 poin, hanya terpaut satu poin dari Arab Saudi dan empat dari Australia.
Dengan dua laga tersisa, peluang untuk mengamankan posisi tiga besar yang menjadi syarat ke babak keempat masih realistis.
Laga penting akan terjadi pada 5 Juni mendatang saat Indonesia menjamu China di Jakarta. Kemenangan di laga kandang tersebut menjadi harga mati untuk menjaga peluang tetap hidup.