Kritik Keras Liga Indonesia, Kami Bersama Yuran Fernandes Menggema di Media Sosial

Minggu, 11 Mei 2025 | 06:22 WIB
Kritik Keras Liga Indonesia, Kami Bersama Yuran Fernandes Menggema di Media Sosial
Pemicu dari sanksi tersebut adalah kritik yang sempat dilontarkan Yuran Fernandes terhadap kualitas penyelenggaraan Liga Indonesia. (IG Yuran Fernandes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dinamika ini mengingatkan kembali pada pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola sepak bola di Indonesia. Apakah sistem disiplin yang ada saat ini benar-benar mampu menjamin keadilan?

Atau justru menciptakan ketakutan untuk bersuara? Publik sepak bola berharap agar kasus ini menjadi titik refleksi bersama, demi menciptakan atmosfer kompetisi yang lebih terbuka, adil, dan profesional.

Kecaman dari PSTI

Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) mengecam hukuman keras yang dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI kepada Kapten PSM Makasar Yuran Fernandes yang melakukan kritik terhadap kualitas wasit di Liga 1 Indonesia melalui akun medsosnya.

Ketua umum PSTI, Ignatius Indro menilai tindakan Komdis PSSI ini menunjukan tindakan anti kritik dari PSSI tanpa menelaah apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

"Ini jelas menunjukan PSSI organisasi anti kritik, karena seharusnya kritik yang disampaikan ditelaah penyebabnya. Karena kualitas wasit di Liga Indonesia memang masih memprihatinkan. anehnya PSSI bukannya melihat dan memperbaiki kualitas wasit tapi malah menghukum berat pengkritik," tegas Indro dalam siaran persnya, Minggu (11/5/2025).

Indro menambahkan, hukuman seberat itu bukan diberikan pada pemain-pemain yang melakukan kritik terhadap wasit tapi ada hal lain yang harusnya dilakukan oleh PSSI.

"Hukuman 12 bulan dan sejumlah biaya ini sangat keras terhadap seorang pemain yang melakukan kritik. Hukuman sekeras ini harusnya untuk orang-orang yang terlibat suap dalam pertandingan. oleh sebab itu PSSI harus menyelidiki keputusan-keputusan yang dirasa mencurigakan," lanjut Indro.

Indro juga menjelaskan tindakan anti kritik PSSI terjadi tidak hanya kali ini saja melainkan terjadi di berbagai hal, seperti penggunaan buzzer untuk menyerang media sosial orang-orang yang kritis terhadap kebijakan PSSI.

Baca Juga: Disanksi Satu Tahun Komdis PSSI, Yuran Fernandes Akan ke Malaysia

"Kejadian hukuman kepada Yuran Fernandes ini semakin menunjukan kalau PSSI memang organisasi anti kritik, sebelumnya bagaimana penggunaan buzzer untuk menyerang orang-orang yang mengkritik kebijakan PSSI, ataupun tingkah beberapa exco PSSI yang emosional menanggapi kritik. Saya berharap PSSI jangan menjadi organisasi yang anti kritik, karena kritik seharusnya dapat dipakai untuk membangun sepak bola Indonesia, " Tutup Indro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI