Suara.com - Nasib yang dialami oleh kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, yang mendapatkan hukuman larangan bermain setahun dari Komdis PSSI tampaknya tak jauh berbeda dengan nasib eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Yuran Fernandes mendapatkan hukuman yang terhitung berat dari Komdis PSSI hanya karena melayangkan kritik kepada wasit. Tentu saja, sanksi semacam ini memantik respons banyak pihak, mulai dari publik hingga Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).
Dalam putusannya, Komdis PSSI menyebut bahwa pemain asal Tanjung Verde itu melanggar aturan yang merujuk pada Pasal 59 ayat 2 juncto Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023. Dia dijatuhi hukuman larangan bermain setahun serta denda Rp25 juta.
"Merujuk kepada Pasal 59 ayat 2 juncto Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Sdr. Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola Indonesia selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan," bunyi keputusan Komdis PSSI.
Jika menilik ulang ke belakang, nasib yang dialami Yuran Fernandes ini tak jauh berbeda dengan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, yang kerap kali melayangkan kritik terhadap sepak bola Indonesia. Sebab, mereka akhirnya sama-sama disingkirkan oleh PSSI.
Lantas, bagaimana sebetulnya perbedaan kritikan yang dilayangkan Yuran Fernandes dengan Shin Tae-yong saat masih menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Kritikan Yuran Fernandes
![Pemain asing PSM Makassar Yuran Fernandes disanksi berat PSSI. [Instagram Yuran Fernandes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/10/66314-yuran-fernandes.jpg)
Kritik yang disampaikan oleh Yuran Fernandes itu muncul ketika timnya, PSM Makassar, mengalami kekalahan 1-3 di kandang PSS Sleman dalam duel di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (3/5/2025).
Dalam unggahannya di media sosial, Yuran menyinggung level korupsi sepak bola Indonesia yang tak pernah hilang. Dia berpesan bagi pemain asing yang serius untuk bermain sepak bola untuk tidak datang ke Indonesia.
Baca Juga: Yuran Fernandes Disanksi Gegara Kritik, PSM Makassar Bakal Ajukan Banding?
Namun, menurut pemain berusia 30 tahun tersebut, jika mereka hanya sekedar bermain sepak bola dan mencari uang yang banyak di kompetisi profesional, tentu sepak bola di Indonesia adalah tujuan yang baik.