Gara-gara Bahrain, Timnas Indonesia Dapat Kerugian Lawan China

Arif Budi Suara.Com
Senin, 12 Mei 2025 | 11:38 WIB
Gara-gara Bahrain, Timnas Indonesia Dapat Kerugian Lawan China
Timnas Indonesia harus mengalami kerugian jelang melawan China. Sebab, PSSI akan mendapatkan sanksi dari FIFA untuk mengurangi kuota penonton sebesar 15 persen karena melakukan tindakan yang dianggap diskrimatif kepada Bahrain. (the-afc.com)
Potret keramaian suporter Timnas Indonesia saat laga kandang menjamu Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. (Instagram/jayidzes)
Timnas Indonesia harus mengalami kerugian jelang melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 . Sebab, PSSI akan mendapatkan sanksi dari FIFA untuk mengurangi kuota penonton sebesar 15 persen karena melakukan tindakan yang dianggap diskrimatif kepada Bahrain. (Instagram/jayidzes)

Exco PSSI ini mengatakan bahwa pengurangan jumlah kursi tersebut diterapkan di belakang gawang bagian utara dan selatan. Artinya suporter La Grande dan Ultras Garuda bakal terdampak.

Akan tetapi, FIFA menawarkan alternatif lain agar jumlah tersebut dapat diisi oleh elemen suporter lain.

"FIFA juga berikan ruang alternatif boleh saja 15 persen itu diberikan tapi kepada komunitas anti-diskriminasi atau komunitas khusus seperti keluarga, mungkin pelajar atau perempuan. Dan mereka harus pasang spanduk anti-diskriminasi," jelas Arya.

FIFA, lanjut dia, meminta PSSI untuk membuat rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola.

"Sanksi ini adalah hal yang berat yang kita terima karena FIFA itu miliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai, dan menghormati," jelasnya.

Menurut Arya, sanksi dari FIFA tersebut menjadi sebuah pembelajaran dan perlu adanya langkah-langkah literasi dan pendidikan kepada suporter agar tidak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi seperti hate speech, ujaran kebencian, rasisme, xenophobia, dan lainnya.

"Jelas ini merugikan kita semua. Tapi harus tanggung bersama-sama," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI