Penampilannya yang stabil bahkan mendapatkan apresiasi dari media lokal Belanda, Forze NEC, yang memberinya nilai 7 dalam penilaian pascalaga—angka yang mencerminkan performa yang konsisten dan solid.
Pada babak pertama, Verdonk sempat kesulitan menghadapi penetrasi Bertrand Traoré yang bermain cepat di sisi kanan.
Namun, pada babak kedua ia mampu beradaptasi dan menunjukkan perkembangan signifikan dalam mengantisipasi serangan lawan.
Ini menjadi indikator bahwa pemain berusia 28 tahun tersebut tak hanya punya kemampuan teknik, tetapi juga kecerdasan membaca permainan dan daya tahan mental yang kuat.
Kemenangan ini sangat krusial bagi NEC, terlebih mereka kini memiliki sisa dua pertandingan di akhir musim Eredivisie.
Enam poin tersisa membuka peluang besar bagi mereka untuk menembus zona atas klasemen dan mungkin mengamankan tiket ke kompetisi Eropa.
Mentalitas dan konsistensi menjadi kunci penting dalam dua laga mendatang, dan performa seperti saat melawan Ajax bisa menjadi modal berharga.
Kemenangan telak atas Ajax di kandang lawan sekaligus menjadi penegasan bahwa NEC bukan tim yang bisa diremehkan musim ini.
Performa kolektif yang solid, keberanian memainkan strategi yang tepat, serta kontribusi pemain seperti Calvin Verdonk menjadi faktor utama di balik keberhasilan mereka.
Baca Juga: Padahal Erick Thohir dan Gianni Infantino Akrab, Sudah Berapa Kali Indonesia Disanksi FIFA?
Jika performa ini bisa dipertahankan, bukan tidak mungkin NEC akan menjadi kejutan di papan atas Eredivisie musim ini.