Suara.com - Stefano Lilipaly kembali menjadi sorotan publik sepak bola nasional setelah namanya tercantum dalam daftar 32 pemain Timnas Indonesia untuk menghadapi China dan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pemanggilan ini menjadi topik hangat, mengingat Lilipaly sudah cukup lama tidak mengenakan seragam Merah Putih, terutama selama era kepelatihan Shin Tae-yong.
Kini, di bawah komando pelatih anyar asal Belanda, Patrick Kluivert, gelandang serang Borneo FC ini mendapatkan angin segar.
Penampilannya yang konsisten di Liga 1 membuka kembali peluang bagi Lilipaly untuk menunjukkan bahwa dirinya masih pantas memperkuat skuad Garuda.
Berikut tiga fakta menarik tentang kembalinya Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia:
1. Comeback Mengejutkan Usai Absen Hampir Dua Tahun
![Patrick Kluivert Putus Kebiasaan STY, Apa Alasan Panggil Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia. [Dok. IG Stefano Lilipaly]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/19/87681-stefano-lilipaly.jpg)
Kembalinya Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia mengejutkan banyak pihak. Ia terakhir kali dipanggil pada September 2023 dalam laga uji coba melawan Turkmenistan.
Meski hanya bermain kurang dari 20 menit, ia sukses mencatatkan assist yang membantu kemenangan 2-0 untuk Indonesia. Namun sejak saat itu, namanya tak lagi masuk radar Shin Tae-yong.
Kini, dengan formasi dan strategi baru dari Patrick Kluivert, Lilipaly diberi kesempatan untuk kembali bersinar. Pengalamannya yang luas di kancah internasional menjadi nilai tambah tersendiri.
Baca Juga: Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Ia telah mengoleksi 35 caps, mencetak 7 gol dan memberikan 6 assist sepanjang kariernya bersama Timnas, termasuk kontribusi penting di Piala AFF 2016.
2. Konsistensi di Liga 1 Jadi Kunci Pemanggilan
![Winger Borneo FC, Stefano Lilipaly (kiri) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Semen Padang dalam pekan pertama BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion PTIK Jakarta, Senin (13/8/2024). [Instagram @borneofc.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/13/95906-stefano-lilipaly.jpg)
Meski telah memasuki usia 35 tahun, performa Lilipaly bersama Borneo FC tak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pada musim ini saja, ia tampil dalam 22 pertandingan dan mencatatkan 5 gol serta 4 assist dari total 1.516 menit bermain.
Yang menarik, Lilipaly hanya satu kali menjadi pemain cadangan sepanjang musim ini, membuktikan bahwa ia masih menjadi pilar penting di klub.
Pada laga kontra Madura United, 10 Mei 2025, ia sukses mencetak gol meski baru pulih dari cedera. Sebelumnya, ia juga tampil gemilang dengan dua gol dan satu assist saat melawan Arema FC pada Januari lalu.
Performa stabil inilah yang diyakini menjadi pertimbangan utama Kluivert untuk memanggilnya kembali memperkuat skuad Merah Putih.
3. Peluang Besar di Era Patrick Kluivert

Kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia membuka lembaran baru, terutama bagi pemain-pemain yang sebelumnya terpinggirkan.
Lilipaly dinilai memiliki peluang besar untuk mengisi posisi gelandang serang atau sayap kiri, terlebih dengan absennya Ragnar Oratmangoen.
Persaingan memang akan ketat, mengingat posisi tersebut juga diincar oleh pemain muda seperti Rafael Struick, Marselino Ferdinan, hingga Ole Romeny.
Namun, pengalaman dan ketenangan Lilipaly di lapangan bisa menjadi faktor pembeda saat menghadapi lawan kuat seperti China dan Jepang.
Momentum ini juga bisa menjadi ajang pembuktian bagi Lilipaly setelah sebelumnya sempat tidak dipanggil karena dianggap kurang kompetitif oleh Shin Tae-yong.
Dalam wawancara pada Desember 2023, STY menyebut bahwa meski Lilipaly bagus di liga, ia diragukan bisa bersaing di level internasional karena faktor usia dan stamina.
Siap Tempur di Training Camp Bali
Sebagai bagian dari persiapan menghadapi dua laga krusial tersebut, Timnas Indonesia akan menggelar pemusatan latihan (training camp) di Bali mulai 26 Mei 2025.
Sebanyak 32 pemain dipanggil untuk mengikuti sesi latihan intensif ini, termasuk Lilipaly.
Persaingan antar pemain tentu akan sangat ketat, karena hanya pemain-pemain terbaik yang akan masuk ke dalam skuad utama saat menghadapi China dan Jepang.
Lilipaly pun harus bekerja keras membuktikan bahwa dirinya masih pantas berada di level tertinggi.
Kembalinya Stefano Lilipaly bukan hanya menjadi cerita tentang seorang pemain yang bangkit dari masa sulit, tetapi juga menjadi simbol peluang kedua dalam dunia sepak bola.
Dengan pengalaman, konsistensi, dan semangat yang tak pernah padam, Lilipaly berpotensi menjadi pembeda bagi Timnas Indonesia di fase penting Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kontributor : Imadudin Robani Adam