Suara.com - Legenda Timnas Indonesia yang juga mantan pemain Arema FC, Cristian Gonzales sindir penasihat Semen Padang, Andre Rosiade, yang menyebut adanya kecurangan di Piala Presiden 2017.
Seperti diketahui, perkataan Andre Rosiade viral di sosial media usai menuding Semen Padang dicurangi Arema FC saat berlaga di semifinal Piala Presiden 2017.
Sekadar mengingat saat itu memang Semen Padang jumpa dengan Arema FC di babak semifinal yang berlangsung dua leg.
Semen Padang menang 1-0 di leg pertama, kemudian dipecundangi Arema FC di pertemuan kedua dengan skor 5-2.
Nah, lima gol yang dicetak Arema FC di Stadion Kanjuruhan adalah berkat aksi Cristian Gonzales.
Disebut laga tersebut berbau kecurangan, Cristian Gonzales melakukan sindiran yang elegan.

Itu diketahui dalam unggahan putranya, Mike di Instagram, di mana Gonzales ditanya terkait tuduhan Andre Rosiade.
Menjawab pertanyaan anaknya, Gonzales asik membersihkan sepatu emas yang didapatkannya saat Piala Presiden 2017 plus mengenakan medali juara.
Adapun Singo Edan adalah kampiun Piala Presiden 2017 di mana Gonzales keluar sebagai top skor dengan torehan 11 gol.
Baca Juga: Skema PSS Sleman Bertahan di BRI Liga 1, Bergantung pada Tim Lain?
"Papito, katanya 2017 gol papito offside ya?" tanya Mike.
"Ini apa? Sebentar saya lagi bersihin ini," jawab Gonzales.
Bos Arema FC Geram

Bos Arema FC, Yusrinal Fitriandi buka suara usai timnya disebut-sebut pernah curangi Semen Padang di Piala Presiden 2017.
Ia menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan menghindari pernyataan yang kontraproduktif dan percaya pada profesionalisme kedua tim dan perangkat pertandingan.
"Kami mengharapkan agar semua pihak, terutama para pimpinan klub, dapat bersikap bijaksana, sportif dan menjunjung tinggi fair play," ujar Yusrinal dalam keterangan resminya, Senin (19/4/2024).
"Waktu itu, Semen Padang memang unggul agregat gol setelah leg pertama," tegas Yusrinal.
"Namun, Arema FC dengan semangat tinggi dan dukungan suporter mampu bangkit dan menang 5-2 di Kanjuruhan."
"Kelolosan ke final Piala Presiden 2017 itu adalah murni hasil kerja keras, strategi, dan profesionalisme tim kita," tegas Yusrinal.
Yusrinal berharap, dalam kondisi ini, semua pihak dapat menunjukkan sikap profesional dan menjaga kondusifitas.
Yusrinal juga menekankan bahwa Arema FC berkomitmen untuk menjunjung tinggi fair play dan menghormati keputusan wasit. Ia berharap, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan pertandingan yang berkualitas dan sportif.
"Kami mengimbau agar semua pihak, baik pemain, pelatih, ofisial, maupun suporter, dapat menghormati keputusan tersebut dan fokus pada pertandingan," pungkasnya.
Semen Padang Terancam Degradasi
Status Semen Padang memang masih terancam buat degradasi ke Liga 1 musim depan bersama dengan dua tim lainnya yakni Barito Putera dan PSS Sleman.
Di atas kertas, Semen Padang jadi tim paling diuntungkan karena kini menempati posisi ke-15 atau satu setrip di atas zona degradasi dengan 33 poin dari 33 pertandingan.
Tetapi, kemenangan wajib didapat saat berhadapan dengan Arema FC pada pekan ini untuk mengamankan tempat di Liga 1 musim depan.
Hasil kekalahan bisa menjadi petaka bagi tim asal Sumatera Barat itu.
PSS Sleman dan Barito Putera yang ada di posisi 16-17 di mana sama-sama mengemas 31 poin bisa membuat tim berjuluk Kabau Sirah itu masuk jurang degradasi.
Dari segi lawan, Semen Padang bisa dikatakan paling berat karena Arema FC adalah tim tangguh, terlebih di kandangnya sendiri.
Sementara PSS Sleman melawan Madura United di mana juga sebenarnya ada di papan bawah klasemen, sehingga bisa dikatakan 50:50.
Begitu juga dengan Barito Putera karena lawan terakhirnya adalah PSIS Semarang, tim yang kini ada di posisi juru kunci sudah dipastikan turun kasta.
Semua tim yang ada di zona degradasi akan tampil bersamaan pada 24 Mei 2025, tentu akan menarik buat disaksikan.