Dengan tinggi badan mencapai 188 cm, ia memiliki postur yang sangat ideal untuk seorang striker, terutama dalam skema permainan yang mengandalkan crossing atau bola-bola mati.
Dalam beberapa pertandingan di level junior, Mauro menunjukkan kemampuannya dalam duel udara, baik untuk mencetak gol maupun membuka ruang bagi rekan setim.
Kualitas ini sangat dibutuhkan Timnas Indonesia yang selama ini jarang memiliki sosok target man dengan kemampuan duel udara yang mumpuni.
Bandingkan dengan Romeny (185 cm) dan Oratmangoen (180 cm) yang tidak memiliki postur setinggi dan sekuat Mauro, jelas Zijlstra menawarkan dimensi berbeda dalam lini serang.
Ia bisa menjadi tumpuan ketika tim kesulitan menembus pertahanan lawan melalui skema permainan terbuka.
Prospek Cerah untuk Timnas Indonesia
Melihat dua keunggulan utama yang dimiliki Mauro Zijlstra — yakni ketajaman yang terbukti dan postur fisik yang ideal — tak heran jika banyak pihak mulai berharap besar padanya.
Di usia muda, Mauro tidak hanya menjadi aset jangka panjang, tetapi juga bisa langsung memberikan kontribusi nyata saat resmi membela Timnas Indonesia.
Jika proses naturalisasi berjalan lancar, kehadiran Mauro di skuad Garuda akan menambah opsi berkualitas di lini depan.
Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia, China Naturalisasi Pemain Swiss dan Eks Rekan Justin Hubner
Dengan pelatih Shin Tae-yong yang gemar menggunakan pola permainan cepat dan variatif, Mauro bisa menjadi kepingan penting dalam taktik tersebut, terutama ketika dibutuhkan pemain yang kuat di udara dan tajam di kotak penalti.
Tak berlebihan jika Mauro Zijlstra kini disebut-sebut sebagai calon penyerang masa depan Timnas Indonesia.
Dukungan performa dan fisik yang mendukung menjadikannya sosok yang layak mendapatkan sorotan lebih, apalagi ketika Indonesia terus mencari sosok striker andal untuk bersaing di level Asia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam