Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mendapat serangan dari pengamat sepak bola Tanah Air usai dinilai blunder karena membawa Rafael Strucik dan Nathan Tjoe-A-On.
Serangan itu diberikan oleh pengamat, yakni Akmar Marhali, yang mempertanyakan keputusan Patrick Kluivert memanggil pemain yang minim menit bermain.
Dalam program Nusantara TV, Akmal Marhali menyebut pelatih asal Belanda itu menjilat ludahnya sendiri karena memanggil Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On ke Timnas Indonesia.

Pria yang dikenal sebagai Koordinato Save Our Soccer (SOS) itu mengenang pernyataan Patrick Kluivert yang mengaku akan memberikan kesempatan untuk pemain dengan menit bermain yang banyak.
Namun faktanya, legenda Ajax Amsterdam itu justru tetap memanggil pemain dengan minim menit bermain seperti Rafae Struick dan Nathan Tjoe-A-On.
Akmal Marhali juga menambahkan, untuk kategori pemain diaspora masih ada pemain dengan jam terbang tinggi seperti Elkan Baggott yang justru diabaikan oleh Patrick Kluivert.
“Dia (Kluivert) awalnya datang ke Indonesia menjadi pelatih menyatakan bahwa akan memberikan kesempatan kepada pemain yang punya jam terbang,” singgung Akmal Marhali.
“Tapi faktanya kan, di antara sekian pemain diaspora, yang tidak dibawa kan cuma dua, (Ragnar) Oratmangoen karena sedang sakit, yang kedua adalah Elkan Baggott karena masalah teknis,” lanjutnya.

Tak hanya membandingkan jam terbang Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On dengan pemain diaspora lainnya, Akmal Marhali juga membandingkan jam terbang kedua pemain itu dengan pemain Liga 1.
Baca Juga: Elkan Baggott Masih di Jakarta: Cuma Melihat dan Menunggu
Akmal Marhali menyebut nama-nama seperti Beckham Putra, Marc Klok, dan Adam Alis yang punya jam terbang mumpuni ketimbang Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On di klubnya musim ini.
Dari fakta tersebut, Akmal Marhali pun turut menyinggung PSSI mengenai pemanggilan dua pemain minim menit bermain itu.
“Ini jadi pertanyaan yang harus dijawab PSSI, apa dia (Struick dan Nathan) ketika jadi WNI syaratnya harus main terus di Timnas?,” tambah Akmal Marhali.
Pemanggilan Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On memang tengah menjadi sorotan karena keduanya tak punya kiprah mentereng bersama klubnya di musim 2024/2025 ini.
Di musim 2024/2025 ini, Rafael Struick hanya tampil selama 239 menit dalam 10 pertandingan bersama Brisbane Roar di A-League.
Sementara Nathan Tjoe-A-On tercatat hanya bermain selama 127 menit dari 3 pertandingan bersama Swansea City di segala ajang musim ini.
Jika diakumulasikan, total menit bermain Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On, yakni 466 menit, itu jauh lebih sedikit dari Elkan Baggott yang tampil 1441 menit bersama Blackpool di musim 2024/2025.
Karenanya, pemanggilan Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On itu, serta diabaikannya Elkan Baggott membuat Patrick Kluivert menjadi sorotan.

Apalagi Timnas Indonesia dalam waktu dekat akan melakoni dua pertandingan menentukan saat melawan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dengan status pertandingan itu sebagai laga penting, Timnas Indonesia harusnya memanggil pemain-pemain yang tengah dalam performa terbaik dan punya jam terbang mumpuni di level klub.
(Felix Indra Jaya)