Suara.com - Menjelang pertandingan penting melawan China, Timnas Indonesia menghadapi situasi yang cukup menantang, terutama terkait ketidakpastian kondisi bek andalan mereka, Sandy Walsh.
Pemain yang saat ini memperkuat Yokohama F. Marinos di J1 League Jepang tersebut dikabarkan mengalami cedera, yang membuatnya belum bisa bergabung dalam sesi pemusatan latihan (TC) yang berlangsung di Bali United Training Center untuk kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sandy Walsh tercatat sebagai satu dari sembilan pemain yang absen dalam latihan perdana yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025.
![Sandy Walsh cedera di Yokohama F. Marinos! Apesnya Timnas Indonesia jelang hadapi China. [Instagram/Sandy Walsh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/22/83988-sandy-walsh-cedera-di-yokohama-f-marinos-apesnya-timnas-indonesia-jelang-hadapi-china.jpg)
Absennya pemain kelahiran Belgia itu menambah daftar panjang pemain yang tidak hadir karena berbagai alasan, termasuk cedera dan akumulasi kartu.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil evaluasi medis dari tim dokter Timnas dan klub Sandy di Jepang.
Komunikasi intens terus dilakukan untuk menentukan langkah terbaik, apakah sang pemain akan tetap berangkat ke Indonesia atau fokus pada proses pemulihan di Jepang.
“Saya sudah bicara dengan Sandy, tapi kami belum tahu pasti apakah dia bisa bergabung atau tidak,” kata Patrick Kluivert.
“Kalau Sandy tak bisa datang, kami masih punya beberapa pemain lain di posisi itu.”
Dalam wawancara singkat dengan media, Patrick Kluivert menyebutkan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Sandy.
Baca Juga: Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong Kompak Prediksi Hasil Timnas Indonesia vs China dan Jepang

Namun, belum ada kejelasan apakah sang pemain bisa bergabung dengan skuad Garuda atau tidak.
Sambil menunggu keputusan final, pelatih asal Belanda itu telah mempersiapkan beberapa nama sebagai opsi pengganti.
Beberapa pemain yang disiapkan untuk mengisi posisi bek kanan dan wingback di antaranya adalah Kevin Diks, Eliano Reijnders, dan Yakob Sayuri.
Ketiganya dinilai memiliki kemampuan dan fleksibilitas yang mumpuni untuk mengisi kekosongan jika Sandy tidak bisa memperkuat tim.
Tidak hanya kehilangan Sandy, skuad Merah Putih juga dipastikan tidak akan diperkuat oleh beberapa nama penting lainnya.
Marselino Ferdinan dan penjaga gawang Maarten Paes harus menepi karena akumulasi kartu.
Sementara itu, Ragnar Oratmangoen dilaporkan mengalami gangguan kesehatan yang membuatnya tidak dalam kondisi terbaik untuk tampil.
Lini depan Timnas juga terkena imbas, dengan cederanya Septian Bagaskara. Sebagai langkah antisipatif, Patrick Kluivert memanggil gelandang muda berbakat dari Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha.
Kehadiran Beckham diharapkan bisa menambah kedalaman skuad dan memberikan variasi strategi di lapangan.
Situasi yang dihadapi Timnas Indonesia kali ini tentu bukan hal yang mudah.
Dengan absennya sejumlah pemain kunci, tim pelatih harus memutar otak untuk menyusun strategi yang fleksibel dan efektif dalam menghadapi lawan yang tangguh seperti China.
Namun demikian, Patrick Kluivert tetap menunjukkan sikap optimistis. Ia meyakini bahwa seluruh pemain yang tersedia tetap memiliki kapasitas untuk tampil maksimal dan memberikan hasil terbaik.
Demi memperkuat kesiapan tim, latihan intensif terus dilakukan di Bali.
Fokus utama saat ini adalah menjaga kondisi fisik pemain, meningkatkan koordinasi antar lini, serta mematangkan skema permainan yang sudah disiapkan.
Tim pelatih juga berupaya menciptakan suasana kompetitif di dalam skuad agar setiap pemain merasa termotivasi untuk memberikan kontribusi maksimal.
Laga melawan China bukan sekadar pertandingan biasa. Ini menjadi ujian penting bagi Timnas Indonesia dalam upaya mereka meraih poin krusial demi menjaga asa di kompetisi internasional.
Ketersediaan pemain, adaptasi strategi, dan kerja sama tim menjadi tiga elemen utama yang harus dioptimalkan dalam waktu yang terbatas.
Sebagai bagian dari persiapan, Timnas Indonesia juga akan menggelar uji coba internal guna menilai efektivitas formasi dan kombinasi pemain yang telah disiapkan.
Hal ini menjadi penting untuk menyesuaikan komposisi tim dengan situasi aktual, mengingat kemungkinan absennya pemain masih bisa berubah sewaktu-waktu.
Meski badai cedera dan ketidakhadiran pemain menjadi tantangan besar, semangat dalam skuad Garuda tidak luntur.
Para pemain tetap menunjukkan komitmen tinggi untuk menjaga kehormatan negara di pentas internasional.
Dengan dukungan penuh dari staf pelatih dan semangat kolektif dari seluruh anggota tim, harapan untuk tampil solid melawan China masih terbuka lebar.
Kontributor : Imadudin Robani Adam