Suara.com - Pemain Persebaya Surabaya, Malik Risaldi mengaku di luar prediksinya dimainkan Pelatih Kim Sang-sik di posisi bek saat memperkuat ASEAN All Stars melawan Manchester United.
Adapun dalam laga persahabatan tersebut ASEAN All Stars secara mengejutkan berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (29/5/2025).
Meski cuma tampil sebentar, Malik Risaldi mengaku senang karena bisa berhadapan dengan tim elit dari Inggris.
![Penyerang Timnas Indonesia, Malik Risaldi (tengah). [Dok. IG/Malik Risaldi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/03/67955-penyerang-timnas-indonesia-malik-risaldi.jpg)
Adapun Malik Risaldi baru memasuki lapangan dari bangku cadangan pada menit ke-82 pertandingan sudah berjalan.
“Yang pasti (perasaan lawan Manchester United) senang,” ujar Malik Risaldi kepada awak media termasuk Suara.com usai pertandingan.
Lebih lanjut, Malik mengaku terkejut dimainkan Pelatih Kim Sak-sik bukan di posisi aslinya.
Biasanya, ia bermain sebagai seorang winger, kini bersama ASEAN All Stars malah fokus di pertahanan.
Akan tetapi bagi Malik itu bukan beban, karena ia harus siap di mana pun pelatih menurunkannya buat bermain.
“Sebenarnya itu diluar prediksi saya ya. Karena saya kan winger, bukan bek, tapi ditempatin di situ, ya saya siap,” jelas Malik.
Baca Juga: Merana!3 Hal Ini Harusnya Bikin MU Rasakan Malu yang Mendalam Pasca Kalah dari ASEAN All Stars

“Ya, ada latihan, tapi saat (latihan) saya main posisi winger dan di pertandingan tadi main bek,” ia menambahkan
Dengan pengalaman yang didapatkan melawan Manchester United, Malik mengaku senang dan bisa dapat pelajaran berharga karena melawan pemain-pemain hebat dari Eropa.
“Pastinya senang, banyak dapat pengalaman baru,” ungkap mantan pemain Madura United.
“Ya pastinya, karena bisa bertemu dengan pemain-pemain top Eropa, tentunya saya banyak belajar,” pungkasnya.
Selain Malik, Indonesia punya perwakilan lainnya yaitu pemain muda Persib Bandung, Kakang Rudianto.
Adapun Kakang juga tampil bagus sebagai pemain pengganti dan menjaga pertahanan ASEAN All Stars tidak kebobolan, meski banyak mendapat tekanan.
"Senang saya juga baru juara bersama Persib, sekarang di tim ASEAN All Stars menang melawan Manchester United," ujar Kakang.
Kakang mendapat sorotan di laga tersebut karena beberapa kali mematikan pergerakan Alejandro Garnacho.
Beberapa kali pemain yang merupakan anggota Polri itu membuat pemain muda Argentina tersebut kesulitan menembus pertahanan ASEAN All Stars.
Kakang juga sempat melakukan blok krusial terhadap upaya tembakan keras pemain muda MU, Chido Obi di menit ke-79.
"Motivasi saya hanya bermain maksimal, intensitas tinggi, harus ready kapan pun," ia menambahkan.
Bagi Kakang dan Malik, keduanya mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mengalahkan Manchester United.
Hebatnya lagi, pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu tampil solid meski bergabung sehari jelang pertandingan.
Kakang dan Malik juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi membanggakan bagi ASEAN All Stars, menunjukkan bahwa perkembangan sepak bola Asia Tenggara patut diperhitungkan di level internasional.
Bagi ASEAN All Stars, hasil ini bukan hanya sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan juga prestasi simbolis yang menunjukkan kekuatan kolektif dari kawasan yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Penampilan solid dari seluruh lini, mulai dari pertahanan hingga serangan, membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainan.
Pertandingan ini sekaligus mempertegas bahwa sepak bola tidak lagi hanya soal nama besar, melainkan soal kesiapan, strategi, dan semangat juang.
ASEAN All Stars mungkin bukan tim yang dibentuk untuk jangka panjang, tetapi mereka sudah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, mereka bisa menciptakan kejutan besar di panggung internasional.