Suara.com - Kondisi internal China jelang partai hidup mati melawan Timnas Indonesia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sedang tidak baik-baik saja.
Timnas Indonesia pada 5 Juni 2025 bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan melawan China.
Lima hari kemudian, Timnas Indonesia akan bertandang ke markas Jepang. Pada dua laga ini, pasukan Patrick Kluivert punya kans untuk meraih 1 kemenangan dan 1 imbang.
Sejauh ini, kondisi Timnas Indonesia yang sedang jalani pemusatan latihan alias TC di Bali cukup kondusif.
Hal berbeda justru dialami China. Laporan media China, Sohu seperti dilansir Suara.com, Sabtu (28/5) menyebutkan pelatih China, Branko Ivakovic tengah kebingungan.
![Provokasi China Jelang Laga Hidup Mati Lawan Timnas Indonesia: Ini Pelanggaran Etika! [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/31/20779-timnas-china.jpg)
Branko Ivankovic di detik-detik akhir melawan Timnas Indonesia masih membutuhkan satu pemain tambahan di sektor depan.
Menurut Sohu, hingga Jumat 30 Mei 2025, Ivankovic belum menemukan solusi untuk pemain di lini depan.
"China mencari penyerang darurat selama latihan di Shanghai. Branko Ivankovic sedang bersiap untuk mengubah formasi dan menggunakan penyerang kejutan," ulas media China tersebut.
China memang dalam kondisi buruk di sektor depan. Penyerang andalan mereka yang juga top skor, Wu Lei tidak bisa bergabung akibat cedera.
Baca Juga: Provokasi China Jelang Laga Hidup Mati Lawan Timnas Indonesia: Ini Pelanggaran Etika!
Sementara penyerang utama lainnya, Zhang Yuning di musim ini pada level klub tengah terpuruk. "Si pemain bahkan meminta untuk dijual," tulis Sohu.
Masih dari sumber yang sama, dengan kondisi seperti ini, pelatih Ivankovic diprediksi akan mencoba eksperimen di taktik dan itu akan membuat pemain kebingungan.
"Pelatih Ivankovic benar-benar telah mendobrak batasan posisi setiap pemain. Ia masih mencari rekan duet yang cocok untuk penyerang Zhang Winning,"
Sejauh ini, Ivankovic telah menyeleksi tiga pemain bertipikal penain sayap yakni Wang Ziming, Wei Shihao dan Wang Weidong.
"Perubahan tim China menyebar di semua posisi. Seorang gelandang bakal ditempatkan jadi penyerang kanan, bek kidal akan ditempatkan di sayap kanan. Tampaknya eksperimen taktik skala besar akan dilakukan,"
Provokasi China Jelang Lawan Timnas Indonesia
Jelang partai hidup mati melawan Timnas Indonesia, China melakukan provokasi. Menurut salah satu media China ada pelanggaran etika yang dilakukan oleh Jepang jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia.
Salah satu media China, Sohu seperti dilansir Suara.com, Sabtu (31/5) menuliskan Jepang yang tidak diperkuat oleh 7 pemain kunci seolah mengalah demi keuntungan Timnas Indonesia.
"Sikap Jepang tidak hanya melanggar etika olahraga, tetapi juga menempatkan China dalam situasi yang sulit," ulas media China tersebut.
"Bahkan jika China memenangkan setiap pertandingan, itu tidak berarti apa-apa", sambung Sohu.
Menariknya, media China itu juga menuliskan bahwa publik di sana mengira bahwa Jepang akan membantu China di dua laga sisa ini. Namun hal itu tak sesuai kenyataan.
"Publik mengira bahwa Jepang akan membantu China menghalangi Timnas Indonesia dan melaju dengan sukses, tetapi mereka menghadapi situasi tak terduga,"
![Jelang Timnas Indonesia vs China: Suram Sulit Menang di Stadion GBK [Instagram @chinafootballassociation]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/24/56276-china.jpg)
Masih dari sumber yang sama, keputusan Hajime Moriyasu tidak memanggil 7 pemain utama dianggap sebagai provokasi.
"Langkah ini merupakan provokasi terang-terangan oleh Jepang terhadap China dan menyiratkan bahwa mereka dengan sengaja menyerahkan kemenangan untuk Australia dan Indonesia,"
Sementara itu, pelatih Jepang, Hajime Moriyasu telah mengumumkan 27 pemain yang akan bermain melawan Australia dan Timnas Indonesia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari 27 pemain yang dipanggil, ada satu nama yang jadi sorotan. Pasalnya si pemain berstatus kriminal.
Kaishu Sano gelandang klub Bundesliga, FSV Mainz 05 merupakan pemain berstatus kriminal yang dibawa oleh Moriyasu di dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sano seperti dilansir Suara.com dari NHK, Sabtu (24/5) merupakan pelaku penyerangan seksual terhadap seorang wanita.
Kasus Sano ini terjadi pada Juli tahun lalu. Sano bahkan sempat ditangkap pihak kepolisian Jepang atas kasus tersebut.
Laporan media lokal menyebutkan bahwa Sano melakukan penyerangan seksual terhadap seorang wanita di hotel yang berlokasi di Tokyo, Jepang.
Namun, kantor kejaksaan umum distrik Tokyo memutuskan untuk tidak meneruskan kasus tersebut ke meja hijau.
Namun, Kaishu Sano mengakui tuduhan tersebut dan sempat meminta maaf secara terbuka.
Pemanggilan Sano ini pun jadi pro kontra di Jepang. Melihat dari segi permainan, Sano memang tunjukkan penampilan luar biasa di Bundesliga bersama Mainz 05 musim ini.