Suara.com - Manchester City cukup serius mendatangkan gelandang AC Milan Tijjani Reijnders pada bursa transfer musim panas ini.
Manajer The Citizen, Pep Guardiola sejak lama ingin mendapatkan jenderal lini tengah Timnas Belanda tersebut.
Bahkan Manchester City dikabarkan siap untuk mengajukan penawaran sebesar 70 juta euro atau sekira Rp1,2 triliun untuk memboyong pemain keturunan Maluku tersebut.
Dikutip dari laman Football Italia, Jumat (31/5/2025) dilaporkan tawaran Manchester City sebesar 60 juta euro (Rp1,1 triliun) sudah ditolak oleh AC Milan, namun The Citizen enggan menyerah.
"Langkah cepat Manchester City untuk segera memboyong Reijnders dilakukan karena mereka ingin mendapatkan tenaga anyar ketika berlaga di Piala Dunia antar Klub 2025," tulis Football Italia yang dilansir ANTARA.
Menurut laporan beberapa sumber, diperkirakan tawaran anyar dari Manchester City sudah cukup bagi AC Milan untuk merelakan gelandang berkebangsaan Belanda tersebut.
Beberapa rincian lebih lanjut diperlukan untuk menyusun struktur pembayaran dan agar Reijnders menyetujui persyaratan pribadi, tetapi pada titik ini diyakini hanya masalah waktu saja.
Perlu dicatat juga bahwa ketika Milan merekrut Reijnders dari AZ Alkmaar pada tahun 2023 seharga 20 juta euro ditambah 5 juta euro dalam bonus terkait kinerja, itu termasuk pemotongan 10 persen dari keuntungan dari penjualan di masa mendatang.
Sebelumnya dilaporkan AC Milan mematok gelandang berusia 26 tahun tersebut dengan harga 70 juta euro atau sekira Rp1,3 triliun, dan Manchester City serta Real Madrid menaruh minat tertarik untuk mendaratkan Reijnders.
Baca Juga: Cerita Simon Tahamata, Pendukung RMS Kini Jadi Head of Scouting Timnas Indonesia
AC Milan sebenarnya baru saja memperpanjang kontrak pemain berdarah Indonesia tersebut hingga 2030 mendatang, namun kegagalan Rossoneri tampil di Liga Champions musim depan membuat penjualan Reijnders sangat mungkin terjadi.
Pemain bernama lengkap Tijjani Martinus Jan Reijnders Lekatompessy tersebut pada musim ini menjadi pilar penting di lini tengah AC Milan dengan tampil sebanyak 54 pertandingan di berbagai ajang dan menyumbangkan 15 gol serta lima assist dari total 4.591 menit bermain.
Sebelumnya, Reijnders dinobatkan sebagai Gelandang Terbaik Liga Italia musim 2024/2025, sebuah pencapaian yang tak hanya membanggakan klubnya, tetapi juga menggugah semangat para pencinta sepak bola Indonesia.
Reijnders, yang memiliki darah Maluku dari garis keturunan Latuhalat, berhasil mengamankan satu tempat dalam daftar pemain terbaik Liga Italia musim ini.
Meskipun AC Milan mengalami musim yang penuh tantangan hingga harus mengakhiri kompetisi di luar zona Eropa, performa Reijnders justru tetap stabil dan menonjol di setiap laga yang dijalaninya.

Reijnders tampil dalam peran penting di lini tengah Rossoneri, menunjukkan kualitas sebagai gelandang modern yang komplet.
Dalam semusim, ia mengoleksi 10 gol dan 5 assist di semua kompetisi, sebuah capaian luar biasa untuk seorang pemain tengah.
Tak hanya itu, akurasi operan Reijnders yang mencapai lebih dari 90 persen memperkuat statusnya sebagai pengatur ritme permainan utama AC Milan.
Konsistensinya dalam membangun serangan, menjaga kedalaman tim, hingga visi bermain yang matang menjadikannya sosok tak tergantikan di skuad.
Tak heran jika namanya melesat ke jajaran pemain top Serie A, bahkan saat timnya tidak tampil dalam performa terbaik.
Prestasi yang diraih Reijnders semakin istimewa karena membawa aroma Indonesia di panggung sepak bola top Eropa.
Dengan darah keturunan dari Latuhalat, Maluku, kehadiran Reijnders dalam daftar pemain terbaik Italia musim ini memberikan angin segar dan inspirasi besar bagi talenta muda Indonesia yang bermimpi menembus kompetisi elite dunia.