Bek Sayap Timnas Indonesia Jadi Pemain dengan Aksi Progresif Terbanyak di Dunia

Irwan Febri Suara.Com
Minggu, 01 Juni 2025 | 12:19 WIB
Bek Sayap Timnas Indonesia Jadi Pemain dengan Aksi Progresif Terbanyak di Dunia
Calvin Verdonk Jelang Lawan China Tidak Ada Alasan untuk Senang Sekarang. [Dok. IG Calvin Verdonk]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bek sayap Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, kembali mencuri perhatian publik sepak bola dunia setelah mencatatkan prestasi membanggakan.
Berdasarkan data terbaru dari DataMB, sebuah platform analisis sepak bola global, Verdonk dinobatkan sebagai bek sayap dengan jumlah progressive actions atau aksi progresif terbanyak di dunia sepanjang musim ini. I

a berhasil menduduki peringkat pertama dengan torehan total nilai mencapai 574.

Prestasi ini tentu bukan sesuatu yang biasa. Aksi progresif dalam sepak bola merujuk pada upaya yang secara aktif membawa bola lebih dekat ke area gawang lawan, baik melalui umpan terukur maupun aksi individu seperti dribbling.

Dalam konteks permainan modern, aksi semacam ini sangat krusial karena memiliki tiga fungsi utama: menciptakan peluang mencetak gol, menembus blok pertahanan lawan yang solid, serta mengubah arah dan tempo permainan menjadi lebih menyerang.

Contoh aksi progresif yang umum dilakukan pemain di antaranya adalah memberikan umpan vertikal yang berhasil menembus dua atau lebih garis pertahanan lawan, melakukan dribbling agresif yang membawa bola hingga memasuki sepertiga akhir lapangan, hingga pergerakan membawa bola ke area strategis untuk membuka ruang bagi rekan satu tim.

Dengan semua aspek tersebut, Verdonk tidak hanya menunjukkan konsistensi, tetapi juga efektivitas luar biasa dalam memainkan peran sebagai bek sayap. Performa gemilang ini membuatnya unggul dari pemain-pemain lain di posisi serupa dari berbagai liga top dunia.

Di bawah Verdonk, peringkat kedua ditempati Matthieu Udol dari klub Ligue 1 Prancis, FC Metz, yang mencatat 567 poin. Selanjutnya ada Bruan Reynolds dari Westerlo, Jeremy Mellot dari Tenerife, Luka Lucic dari Slaven Belupo, serta Trai Hume dari Sunderland yang semuanya mengoleksi poin sama, yakni 513.

Capaian ini semakin mengesankan mengingat usia Calvin Verdonk yang kini sudah menginjak 28 tahun. Di saat banyak pemain mulai mengalami penurunan performa, Verdonk justru tampil semakin matang dan tajam.

Ia menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkembang, bahkan mampu bersaing dan unggul secara statistik dari para pemain muda dan pemain-pemain dari liga-liga elit Eropa.

Baca Juga: China Alhamdulillah Pemain Keturunan Timnas Indonesia 1,85 Meter Nyatakan Mundur

Tak heran bila penampilannya yang konsisten dan agresif membuat para suporter Timnas Indonesia kembali terpukau.

Sejak memutuskan untuk membela Merah Putih, Verdonk seolah menjadi sosok yang tak tergantikan di lini pertahanan Garuda.

Keberadaannya memberi dimensi baru dalam pola permainan Timnas, khususnya dalam membangun serangan dari sisi sayap.

Dengan pencapaian seperti ini, muncul pertanyaan besar: apakah Calvin Verdonk akan dilirik klub-klub besar Eropa? Jawabannya bisa jadi iya, namun juga bisa tidak.

Banyak faktor yang akan mempengaruhi kemungkinan tersebut, mulai dari kebutuhan tim, strategi jangka panjang klub, hingga kondisi pasar transfer.

Namun yang jelas, performa Verdonk saat ini sudah membuktikan bahwa ia layak bersaing di level tertinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI