Elkan diketahui kini tengah menjalani musim yang penting dalam kariernya di Eropa, mencoba menembus tim inti secara konsisten.
Dengan tinggi 196 cm dan kemampuan duel udara yang kuat, absennya Elkan tentu membuat lini belakang Garuda kehilangan kekuatan.
Namun, Kluivert menekankan bahwa pemanggilan pemain selalu berdasarkan performa dan kesiapan terkini, bukan semata reputasi.
Absennya Elkan Baggott menimbulkan dilema antara kepentingan klub dan negara yang sering kali menghampiri pemain diaspora.
Meski begitu, fans berharap Elkan bisa kembali memperkuat Timnas Indonesia dalam waktu dekat untuk menambah kekuatan skuad.
Keputusan ini tentu menjadi bahan evaluasi bersama antara pemain, federasi, dan pelatih demi kepentingan sepak bola nasional.
Profil Elkan Baggott
Bek jangkung berdarah Inggris-Indonesia ini sebelumnya menjadi salah satu pilar pertahanan Timnas Indonesia yang paling menjanjikan.
Lahir di Bangkok pada 23 Oktober 2002, Elkan Baggott memiliki postur ideal sebagai bek tengah, mencapai 1,94 meter, menjadikannya aset berharga dalam duel udara dan penguasaan bola.
Baca Juga: Pahlawan PSG di Final Liga Champions, Desire Doue Tak Bisa Gusur Rekor Pelatih Timnas Indonesia
Perjalanan karier Elkan di sepak bola Eropa dimulai di akademi Ipswich Town, klub Inggris yang saat ini berkompetisi di Championship.
Ia menembus tim senior pada tahun 2020, menunjukkan potensi besar yang dimilikinya.
Meskipun kerap dipinjamkan ke klub lain untuk menambah jam terbang, seperti ke Gillingham dan Cheltenham Town, pengalaman ini justru mematangkan permainannya.
Elkan Baggott memilih untuk membela Timnas Indonesia di level internasional, sebuah keputusan yang disambut antusias oleh para penggemar.
Debutnya pada tahun 2021 langsung mencuri perhatian berkat ketenangan dan kepemimpinannya di lini belakang.
Elkan Baggott tidak hanya unggul dalam bertahan, tetapi juga memiliki kemampuan membangun serangan dari belakang yang baik.