Suara.com - Timnas Indonesia bersiap menghadapi laga penting melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan ini menjadi momentum penting untuk membalas kekalahan sebelumnya yang dialami skuad Garuda di Qingdao, Oktober 2024 lalu.
Pada pertemuan pertama, Timnas Indonesia era Shin Tae-yong harus mengakui keunggulan tuan rumah China dengan skor tipis 1-2. Meski secara statistik anak-anak asuh Shin Tae-yong mendominasi penguasaan bola, mereka justru gagal mengkonversi keunggulan tersebut menjadi kemenangan.
Gol-gol yang dicetak China kala itu lahir dari serangan balik cepat yang tak mampu diantisipasi lini belakang Indonesia.

Kini, dalam persiapan menuju pertandingan krusial di matchday berikutnya, pelatih Patrick Kluivert menegaskan bahwa pihaknya sudah mempelajari dengan saksama pola permainan lawan.
Strategi untuk menahan agresivitas China dalam transisi cepat telah dipersiapkan secara khusus melalui latihan-latihan intensif.
Menurut Kluivert, Timnas Indonesia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Ia menyatakan bahwa timnya telah melakukan simulasi berbagai kemungkinan di atas lapangan, terutama dalam menghadapi tekanan dan peralihan permainan dari lawan.
Fokus dan kedisiplinan dalam bertahan, terutama saat kehilangan bola, menjadi titik perhatian utama dalam strategi Garuda kali ini.
"Kami sudah mempersiapkan hal ini. Cara mereka menjaga permainan di lapangan sudah kami perhatikan. Kami mempersiapkan dan mencoba situasi ini di latihan. Kami sadar permainan bisa saja berubah," kata Patrick Kluivert dikutip, Kamis (5/6/2025).
![Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert saat memimpin sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/14268-latihan-timnas-indonesia-patrick-kluivert.jpg)
Kluivert juga menekankan pentingnya memiliki visi dan target yang jelas dalam setiap penguasaan bola.
Baca Juga: China: Stadion GBK Neraka!
Timnas Indonesia tidak hanya dituntut tampil dominan, tetapi juga harus lebih cermat dan efektif dalam penyelesaian akhir serta transisi bertahan.
Kehati-hatian dalam mengantisipasi serangan balik disebut sebagai kunci keberhasilan Indonesia dalam laga ini.
Pelatih yang pernah membela Ajax Amsterdam, AC Milan, dan FC Barcelona itu berharap para pemain bisa bermain dengan pikiran jernih dan menjaga konsentrasi sepanjang laga.
Pertandingan melawan China memiliki arti penting dalam perburuan tiket menuju Piala Dunia 2026. Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke putaran selanjutnya.
Bagi Indonesia, tiga poin akan memperbesar peluang untuk tetap berada di empat besar klasemen dan memperpanjang napas menuju putaran ketiga kualifikasi.
Sebaliknya, kekalahan bagi China bisa menjadi pukulan telak yang menutup peluang mereka ke Piala Dunia.