Infografis
Pencapaian ini membuatnya menjadi salah satu pemain Indonesia paling bersinar di kompetisi Eropa saat ini. Minat dari klub-klub papan atas Italia seperti Inter Milan pun semakin memperkuat reputasinya.
Rumor ketertarikan Inter sempat mencuat dalam beberapa pekan terakhir. Dalam konferensi pers yang digelar PSSI di Bali, Idzes menanggapi isu tersebut dengan diplomatis,
"Saya masih punya kontrak dengan Venezia. Kita akan lihat apa yang terjadi. Itu jawaban mudah," ujar Idzes.
Nilai pasarnya bahkan menembus angka Rp86 miliar, menunjukkan bagaimana reputasinya meningkat pesat dalam waktu singkat.
Ketertarikan dari Bologna mempertegas bahwa pemain Indonesia kini mampu bersaing di liga top Eropa secara kompetitif.
Selain Bologna dan Inter, kabar yang beredar juga menyebut dua klub Serie A lainnya turut memantau situasi sang pemain.
Jay Idzes sendiri dikenal sebagai bek tangguh dengan kemampuan distribusi bola yang baik dan sangat disiplin dalam bertahan.
Ia juga cerdas membaca permainan, menjadikannya bek yang sulit dilewati.
Kebutuhan Bologna akan pemain belakang yang solid sangat mendesak, mengingat mereka akan berlaga di dua kompetisi besar musim depan.
Baca Juga: Persib Bandung Berpisah dengan Edo Febriansyah, Pemain ke-9 yang Dilepas
Jika negosiasi berjalan lancar, musim panas ini bisa menjadi awal babak baru bagi Idzes di tim yang lebih besar.
Bologna dapat menawarkan proyek yang menjanjikan serta eksposur lebih luas dibandingkan bertahan di Serie B bersama Venezia.
Peran Jay di timnas yang sukses melaju ke fase akhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 juga menambah daya tariknya di bursa transfer.
Bahkan rumor ketertarikan Inter Milan menjadi bahan lelucon di internal Timnas, saat rekan setimnya Joey Pelupessy sempat berteriak ‘Serie A Boy’ dan ‘Inter’ dalam sesi latihan.
Idzes terbukti mampu tampil konsisten, baik di level klub maupun internasional, yang menjadikan dirinya pemain bernilai tinggi.
Peluang untuk bergabung dengan Bologna terbuka lebar jika Venezia bersedia melepasnya dan semua pihak sepakat dengan kesepakatan harga.
