Eksklusif dari Jepang: Banyak Suporter Indonesia Terlanjur Booking Hotel di Tokyo, Ini Penyebabnya

Selasa, 10 Juni 2025 | 07:46 WIB
Eksklusif dari Jepang: Banyak Suporter Indonesia Terlanjur Booking Hotel di Tokyo, Ini Penyebabnya
Suporter Timnas Indonesia sebagian besar sudah membooking hotel di wilayah Tokyo. (Suara.com/Seger)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hasil pertandingan ini sudah tidak berpengaruh pada kiprah kedua tim di kualifikasi Piala Dunia 2026. Jepang sejak beberapa pertandingan lalu telah memastikan diri lolos ke putaran final, sedangkan tim Garuda berkat kemenangan atas China dibarengi dengan kekalahan Bahrain dari Arab Saudi, telah mengunci satu tiket ke putaran keempat.

Namun pertandingan ini sama sekali tidak dapat dilewatkan begitu saja. Terutama jika melihat hasil pertandingan terakhir yang didapat kedua tim.

Tuan rumah Jepang menelan kekalahan pertamanya di putaran ketiga pada laga terakhirnya. Melawat ke markas Australia, tim Matahari Terbit harus pulang dengan kekalahan 0-1 akibat kemasukan gol Aziz Behich pada menit ke-90.

Pencinta sepak bola boleh berasumsi bahwa Jepang tidak menurunkan skuad terbaiknya. Dari 11 pemain inti yang tampil melawan Australia, hanya Daichi Kamada dan Tsuyoshi Watanabe yang berkarier di Eropa.

Namun tetap saja, kekalahan tentu bukan hal yang diinginkan pelatih Hajime Moriyasu saat melawat ke Australia. Maka kekalahan itu boleh disebut sebagai salah satu noda yang akhirnya mencemari catatan Jepang di putaran ketiga.

Sebaliknya Indonesia baru mendulang kemenangan tipis 1-0 atas China berkat penalti Ole Romeny. Kemenangan yang memastikan langkah ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.

Selain raihan tiga poin, hal lain yang patut diapresiasi dari pelatih Patrick Kluivert dalam laga ketiganya mengarsiteki tim Garuda adalah keberanian ia dan tim kepelatihannya untuk menurunkan pemain-pemain yang berkiprah di Liga 1 Indonesia. Ada empat pemain asal klub Liga 1 yang menjadi 11 pertama pada laga melawan China, dan mereka berempat mampu membuktikan kualitasnya di tengah-tengah banyaknya pemain diaspora.

Pertemuan terakhir

Indonesia menelan kekalahan pahit 0-4 saat menjamu Jepang pada November silam. Saat itu gawang Maarten Paes kemasukan oleh gol Takumi Minamino, Hidemasa Morita, Yukinari Sugawara, dan gol bunuh diri Justin Hubner.

Baca Juga: Rafael Struick: Melangkah Keluar...

Pada pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu, Jepang tampil dominan sejak awal. Samurai Biru mendominasi penguasaan bola dengan 67 persen dibanding 33 persen penguasaan bola timnas Indonesia yang saat itu masih dilatih Shin Tae-yong. Dari sisi melepaskan tembakan dan tembakan akurat pun Jepang unggul, dengan catatan 12 tembakan dan 7 tembakan ke gawang, dibanding 8 tembakan dan 3 tembakan ke gawang yang dicatatkan tim Garuda.

Dua pemain utama telah kembali

Menjelang laga melawan Jepang, dua pemain utama Indonesia yakni kiper Paes dan penyerang Marselino Ferdinan sudah dapat kembali dimainkan oleh pelatih Kluivert. Baik Paes maupun Marselino absen pada laga melawan China akibat akumulasi kartu kuning.

Kini sanksi itu telah selesai dijalankan, dan keduanya dibawa serta oleh Pelatih Kluivert ke Jepang. Namun bukan berarti keduanya dijamin mendapatkan tempat di tim inti. Sebab dari pertandingan melawan China, terlihat bahwa Kluivert dan tim kepelatihannya menilai pemain berdasarkan kualitas, dan bukan nama besar belaka.

Paes memiliki pesaing yang tidak kalah kualitasnya dalam diri Emil Audero Mulyadi. Emil memperlihatkan kelasnya sebagai mantan kiper Juventus dan Inter Milan saat ia tampil gemilang pada laga melawan China. Clean sheet dan beberapa penyelamatan penting membuat Emil layak dipertimbangkan untuk kembali tampil sejak awal.

Sedangkan fungsi Marselino di sektor serangan Indonesia dapat diemban oleh Egy Maulana Vikri dengan baik pada laga kontra China. Pemain Dewa United itu juga terbukti dapat menjadi mitra yang sepadan bagi Ole Romeny di lini serang tim Garuda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI