Perintah Pertama Erick Thohir untuk Simon Tahamata: 3 Bulan ke Depan Harus Pastikan...

Sabtu, 14 Juni 2025 | 16:01 WIB
Perintah Pertama Erick Thohir untuk Simon Tahamata: 3 Bulan ke Depan Harus Pastikan...
Simon Tahamata buka suara menerima tawaran PSSI sebagai kepala pemandu bakat sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah politik. (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tengah melakukan perombakan penting demi menemukan dan melahirkan talenta-talenta unggul pesepakbola Indonesia. Dalam upayanya tersebut, Erick Thohir memberikan instruksi tegas bahwa sistem pencarian bakat harus berjalan maksimal paling lambat tiga bulan ke depan.

Langkah tersebut penting demi menjaga proses regenerasi timnas Indonesia, mulai dari kelompok umur dini hingga tingkat senior.

Pernyataan tersebut disampaikan Erick Thohir saat pertemuannya dengan Kepala Pemandu Bakat (Chief Scout) Timnas Indonesia, yaitu Simon Tahamata, yang diabadikan juga di akun Instagram resminya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat memantau sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat memantau sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dalam unggahan tersebut, tampak keduanya tengah mendiskusikan mengenai proses implementasi scouting yang lebih luas, matang, dan berjalan sesuai visi jangka panjang PSSI.

Erick Thohir juga menekankan pentingnya proses scouting yang mampu menjaring talenta dari segala lapisan masyarakat, mulai dari daerah, academy, hingga klub-klub amatir.

Dengan pendekatan yang lebih luas dan merata, diharapkan akan lebih mudah menemukan bakat-bakat potensial yang nanti dapat diberdayakan untuk kepentingan timnas Indonesia, sehingga mampu bersaing di kancah Asia dan internasional.

"Jadi, tiga bulan ke depan kita pastikan scouting sistem jalan," kata Erick Thohir dalam unggahan video di akun Instagram-nya, Sabtu, yang menunjukkan pertemuannya dengan Kepala Pemandu bakat Timnas Indonesia Simon Tahamata.

Selain mencari bakat, PSSI juga tengah melakukan koordinasi yang lebih erat antara pemandu bakat dan tim kepelatihan di timnas Indonesia.

Kriteria Pemain Incaran Simon Tahamata untuk Timnas Indonesia, Bukan Kaleng-kaleng! [Dok. IG Simon Tahamata]
Kriteria Pemain Incaran Simon Tahamata untuk Timnas Indonesia, Bukan Kaleng-kaleng! [Dok. IG Simon Tahamata]

Dalam prosesnya, Erick Thohir menyampaikan bahwa pemandu bakat akan bekerja sama langsung dengan para pelatih di masing-masing kelompok umur.

Baca Juga: Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing

Dalam pertemuannya, Erick Thohir juga menyebut nama Coach Patrick yang melatih timnas senior, Coach Gerald yang menangani tim U-23, dan juga pelatih untuk kelompok umur U-20 dan U-17.

Simon Tahamata nantinya juga diberi kewenangan dan tanggung jawab untuk mencari dan menemukan talenta-talenta yang tengah bersinar di akar rumput.

Dalam proses tersebut, pemandu bakat nanti juga harus mampu memberikan laporan yang rinci mengenai potensi masing-masing calon bintang, sehingga proses seleksi dan pembinaan lebih matang dan sesuai standar yang diberlakukan PSSI.

PSSI memang tengah melangkah lebih jauh demi menjaga proses regenerasi timnas Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, proses mencari bakat lebih sering bergantung pada proses trial dan pengamatan manusiawi yang kadang tidak luas dan menyeluruh.

Dengan diberlakukannya scouting system yang lebih rinci, terstruktur, dan luas, proses menemukan talenta unggul diharapkan lebih maksimal.

Simon Tahamata, yang merupakan legenda Ajax Amsterdam dan juga timnas Belanda, diberi kepercayaan penuh oleh PSSI sejak Mei lalu untuk menemukan bakat-bakat yang tengah bersinar.

Keberadaannya juga diharapkan dapat turut memberikan visi dan pendekatan yang lebih luas mengenai proses pembinaan pesepakbola, sesuai standar internasional.

Dalam prosesnya, PSSI juga tengah belajar dari pendekatan yang diterapkan oleh federasi sepak bola di Eropa, yang mampu melahirkan bintang-bintang dari akar rumput.

Selain mencari bakat, PSSI juga tengah menyiapkan proses pengembangannya sehingga para talenta yang terjaring dapat diberdayakan sesuai kebutuhan timnas Indonesia.

Dalam jangka pendek, pemandu bakat akan mencari dan melakukan proses identifikasi; kemudian para calon bintang tersebut akan diberi pelatihan dan bimbingan yang sesuai, sehingga dapat mencapai performa puncak saat nanti bergabung di timnas.

Ini juga menjadi langkah penting untuk memenuhi visi PSSI yang ingin menjadikan timnas Indonesia lebih unggul di kancah Asia Tenggara, Asia, dan internasional.

Dalam prosesnya, kualitas dan kemampuan para pesepakbola yang diberdayakan nanti diharapkan mampu menjaga nama Indonesia di tengah peta kekuatan sepak bola dunia.

Selain proses mencari bakat, PSSI juga tengah melakukan pembenahan pada aspek kepelatihan, manajemen, dan teknologi yang diterapkan.

Dalam visi jangka menengah dan panjang, proses scouting dan pembinaan memang tak dapat berjalan satu arah, tapi juga harus didukung oleh instruktur, pelatih, dan manajemen yang mampu menjaga mutu dan visi tersebut.

Selain mencari bakat, proses penguatan timnas juga membutuhkan dukungan dari masyarakat luas, yang turut aktif memberikan informasi mengenai talenta yang tengah bersinar di daerahnya masing-masing.

Dalam era teknologi saat ini, masyarakat juga dapat memberikan masukan dan data mengenai calon-calon bintang yang memang memenuhi standar untuk bergabung di timnas Indonesia.

PSSI optimis, jika proses scouting berjalan sesuai rencana, Indonesia dapat melahirkan pesepakbola yang mampu bersaing di level Asia dan internasional, sehingga dapat memberikan kebanggaan dan prestasi yang lebih besar bagi bangsa dan negara.

Ini merupakan sebuah proses penting dan tengah diberlakukan demi menjaga kualitas timnas Indonesia di tengah tantangan yang terus bertambah. Dalam proses tersebut, kerja sama, visi, dan perencanaan matang adalah kunci penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI