Dear Patrick Kluivert, Benahi 4 Kelemahan Timnas Indonesia ini untuk Ronde 4

Sabtu, 14 Juni 2025 | 16:35 WIB
Dear Patrick Kluivert, Benahi 4 Kelemahan Timnas Indonesia ini untuk Ronde 4
4 Calon Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. [Dok. KitaGaruda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia tengah diterpa masalah yang cukup serius usai menyelesaikan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kelemahan-kelemahan yang tampak saat melawan tim-tim besar, termasuk Jepang, menjadi pekerjaan rumah penting yang harus diberesakan sebelum melangkah lebih jauh.

Ini bukan hanya soal kualitas lawan yang lebih unggul, tetapi juga masalah internal skuad Garuda yang harus diberesakan jika ingin tampil lebih maksimal di putaran keempat.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, tampak jelas bahwa performa Marselino Ferdinan dan kawan-kawan masih inkonsisten, sehingga rentan saat melawan tim-tim yang lebih matang dan unggul taktik.

Selain masalah konsistensi, tantangan yang dihadapi juga bukan kaleng-kaleng. Di putaran keempat nanti, Indonesia harus bersaing melawan tim-tim dari kawasan Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Qatar, dan Irak.

Tak hanya soal kekuatan masing-masing tim, proses pertandingan juga lebih sulit karena tuan rumah babak kualifikasi tersebut nanti juga diselenggarakan di Arab Saudi dan Qatar, sesuai pilihan FIFA.

Ini menjadi pekerjaan besar bagi skuad Garuda. Jika permasalahan yang tengah terjadi tidak diberesakan, peluang untuk melangkah lebih jauh dan lolos ke Piala Dunia 2026 juga akan terancam. Lantas apa saja masalah yang tengah melanda Timnas Indonesia saat ini?

1. Organisasi Permainan yang Masih Amburadul

Skuad Timnas Indonesia di laga melawan Jepang pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga (the-afc.com)
Skuad Timnas Indonesia di laga melawan Jepang pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga (the-afc.com)

Organisasi permainan Indonesia tampak amburadul saat melawan tim-tim Tier 1 FIFA, seperti saat takluk di tangan Jepang. Kelemahan tersebut terjadi bukan hanya di satu lini, tetapi juga melibatkan koordinasi di tengah dan pertahanan.

Ketika melawan Jepang, para bek tampak kesulitan menjaga pergerakan penyerang lawan. Hal tersebut terjadi karena koordinasi pertahanan yang lemah, sehingga masing-masing lebih memilih menjaga area sendiri, bukan menjaga satu tim. Keahlian individu memang tampak, tetapi kerja sama yang lebih luas tampak kurang, sehingga gawang Indonesia lebih mudah dibobol.

Baca Juga: Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing

Selain pertahanan, koordinasi lini tengah juga menjadi masalah yang harus diberesakan. Aliran bola dari tengah ke depan sering terputus, sehingga serangan lebih sulit dibangun. Mengoptimalkan kerja sama antarpemain dan menjaga posisi masing-masing harus menjadi prioritas jika ingin lebih unggul di putaran keempat.

2. Taktik Formasi yang Perlu Mengikuti Perkembangan Zaman

Muncul isu terbaru mengenai pemain keturunan di Timnas Indonesia yang tengah OTW ke salah satu klub Liga 1, Persija Jakarta, di bursa transfer musim panas ini. Pemain keturunan itu memiliki nilai pasar Rp2,8 miliar dan menyusul Thom Haye yang juga tengah dikaitkan dengan tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut. (IG Rafael Struick)
Muncul isu terbaru mengenai pemain keturunan di Timnas Indonesia yang tengah OTW ke salah satu klub Liga 1, Persija Jakarta, di bursa transfer musim panas ini. Pemain keturunan itu memiliki nilai pasar Rp2,8 miliar dan menyusul Thom Haye yang juga tengah dikaitkan dengan tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut. (IG Rafael Struick)

Selain masalah koordinasi, taktik formasi juga dianggap masih terlalu kaku dan mudah dibaca oleh lawan. Mengandalkan formasi tiga bek yang diterapkan saat melawan Jepang tampak tidak cukup mampu menjaga pertahanan sekaligus memberikan tekanan.

Patrick Kluivert punya peluang untuk melakukan variasi taktik yang lebih kreatif. Mengoptimalkan formasi lima bek — diberi dukungan oleh dua bek sayap — dapat memberikan pertahanan lebih kokoh sekaligus membuka ruang serangan dari flank.

Selain itu, penambahan satu gelandang bertahan dan dua gelandang tengah juga penting demi menjaga kestabilan permainan di tengah lapangan. Dengan satu penyerang tengah dan satu penyerang bayangan, Indonesia dapat lebih unggul saat melancarkan serangan balik, sambil menjaga pertahanan yang lebih rapi.

3. Susunan Pemain yang Masih Belum Kompak

Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Jepang di partai terakhir grup C babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga (the-afc.com)
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Jepang di partai terakhir grup C babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga (the-afc.com)

Selain taktik dan koordinasi, susunan sebelas pertama juga menjadi masalah penting yang harus diberesakan. Dalam beberapa pertandingan terakhir, pelatih Patrick Kluivert tampak masih melakukan bongkar pasang formasi dan komposisi tim.

Ini juga turut menjadi hambatan, karena para pemain yang diberi kesempatan tampil tampak kesulitan menemukan visi dan kerja sama yang matang satu sama lain. Dalam sebuah tim yang tengah mencari performa puncak, kekompakan dan saling memahami pergerakan satu sama lain adalah kunci penting yang tak boleh diabaikan.

4. Langkah Mengoptimalkan Performa Skuad Garuda

Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing. [Dok. IG Ramadhan Sananta]
Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing. [Dok. IG Ramadhan Sananta]

Perbaikan demi perbaikan harus segera dilakukan oleh Timnas Indonesia jika ingin tampil lebih maksimal di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mengoptimalkan kerja sama, taktik, dan formasi, sambil mencari komposisi sebelas yang paling sesuai, menjadi pekerjaan penting yang harus diberesakan.

Selain aspek taktik, mental para pemain juga harus diberi motivasi lebih, sehingga saat turun ke lapangan, skuad Garuda mampu tampil percaya diri, disiplin, dan mampu bersaing melawan tim-tim unggul dari kawasan Timur Tengah.

Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tetapi peluang untuk tampil lebih bagus juga masih terbuka jika segala aspek dapat diberesakan sebelum putaran keempat dimulai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI