Nasib Rekan Pemain Keturunan Indonesia: Terjebak di Perang Iran-Israel Usai Nikah

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 17 Juni 2025 | 11:00 WIB
Nasib Rekan Pemain Keturunan Indonesia: Terjebak di Perang Iran-Israel Usai Nikah
Nasib Rekan Pemain Keturunan Indonesia yang Terjebak di Perang Israel-Iran [Instagram Manor Solomon]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perang Iran-Israel masih terus berlangsung. Sejumlah orang terjebak tak bisa keluar dari Israel, termasuk rekan pemain keturunan Indonesia yang merupakan striker Tottenham.

Manor Solomon yang musim lalu bersama pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk berhasil membawa Leeds United promosi ke Premier League musim depan saat ini terjebak di perang Iran-Israel.

Manor Solomon sejatinya ialah striker Tottenham Hotspur dan musim lalu dipinjamkan ke Leeds United.

Setelah bersama pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk bahu membahu membawa Leeds United promosi, Solomon pulang ke Israel untuk menggelar pesta pernikahan.

Manor Solomon pada Minggu 15 Juli lalu menikahi sang kekasih, Dana Voshina. Pasangan ini telah menjalin kasih selama 7 tahun.

Pesta pernikahan mewah pun digelar oleh Manor Solomon dan Dana. Keduanya seperti dikutip dari laporan media Israel gelar pesta pernikahan mewah di Kahi Events Resort, Israel.

Namun setelah menggelar pesta pernikahan mewah itu, Manor Solomon dan istri terjebak di tengah serangan balik rudal milik Iran.

Manor Solomon dan istri dikabarkan tidak bisa keluar dari negaranya setelah otoritas Israel memutuskan menutup seluruh jalur penerbangan.

Sedihnya, terjebak di kondisi perang ternyata pernah dialami oleh Solomon dan Dana.

Baca Juga: Pelatih Irak Terjebak di Perang Iran-Israel, Ketakutan Hingga Diungsikan Dalam Penjagaan Super Ketat

Pada 2022, Solomon dan Dana terjebak di Ukraina saat Rusia melakukan serangan militer.

Saat itu, Solomon berstatus pemain klub Ukraina, Shakhtar Donetsk. Keduanya pun tunggang langgang menyelamatkan diri dari Ukraina.

Selang satu tahun, ia direkrut oleh Tottenham Hotspur. Namun, Solomon alami nasib nahas di musim pertamanya.

Di musim pertamanya, Solomon alami cedera lutut. Kondisi ini yang membuat ia menyelesaikan musim lebih cepat.

Setelah itu, striker Israel tersebut dipinjamkan ke Leeds United dan menjadi rekan pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk.

Pemain Iran Sukacita Israel Dibombardir

Sementara itu, striker Iran Sardar Azmoun ungkap rasa sukacita dengan serangan balasan militer negaranya ke Israel.

Perang Iran-Israel pecah sejak akhir pekan lalu, Jumat 13 Juni 2025. Perang ini dimulai saat militer negara Zionis itu menyerang instalasi militer milik Iran.

Iran tak tinggal diam. Serangan rudal dimulai sejak Sabtu (14/6) hingga Minggu dinihari menghujani wilayah Israel dan mengakibatkan 13 orang tewas dan 200 orang lainnya mengalami luka-luka.

Aksi balasan militer Iran ini dikomentari pesepak bola Sardar Azmoun. Lewat akun Instagram miliknya, striker klub UEA Shabab Al-Ahli itu memuji tindakan balasan Pasukan Garda Revolusi Iran.

Sardar Azmoun dengan tegas menyebut bahwa tindakan pasukan Garda Revolusi Iran sebagai pejuang pemberani.

Ia juga memberikan dukungan dan doa untuk masyarakat kota Tabriz, Iran yang jadi sasaran rudal milik Israel.

"Tabriz akan berdiri kokoh dan para pejuang pemberani akan memastikan bahwa Iran tak pernah gentar," tulis Azmoun seperti dikutip Suara.com, Senin (16/6).

"Musuh sedang bertekuk lutut," tegas eks pemain AS Roma itu.

Pernyataan serupa juga diungkap oleh gelandang serang keturunan Swedia-Iran, Saman Ghoddos.

Menurut Ghoddos, tindakan militer Iran akan selalu mendapat dukungan dari masyrakat.

Ilustrasi Perang Iran vs Israel [Foto Dok X @VividProwess]
Ilustrasi Perang Iran vs Israel [Foto Dok X @VividProwess]

"Kami semua mendukung para pejuang heroik kami," ungkap eks pemain Brentford tersebut.

Sementara itu, bos klub Iran Persepolis Reza Darvish juga mengutarakan rasa suka cita atas serangan balasan kepada Israel.

"Musuh zionis harus ingat dan tahu bahwa meskipun kami tidak semua percaya pada nilai-nilai yang sama, meskipun kami kadang-kadang memiliki masalah, kami semua akan berjuang dengan satu hati dan satu bahasa," tegasnya.

"Orang-orang pemberani Iran layak mendapatkan semua berkah dan harapan terbaik," sambungnya.

"Musuh perlu tahu bahwa rakyat Iran bersedia mati demi tanah mereka, dan bahwa hukuman balasan akan segera tiba," tegas Reza Darvish.

Seperti diketahui, pada Kamis 12 Juni 2025, pasukan udara Israel menyerang sejumlah titik di Iran.

Dikutip dari sejumlah sumber, suara ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran.

Serangan Israel kepada Iran ini memicu ketegangan di kawasan Timur Tengah yang memang dikenal tak stabil.

Pihak Iran menegaskan akan membalas serangan dari Israel ini. Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarch menegaskan negaranya akan memberikan respons keras terhadap serangan Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI