Sam Cuntapay: Bapak Filipina, Ibu Indonesia Layak Dipantau Simon Tahamata

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 17 Juni 2025 | 17:50 WIB
Sam Cuntapay: Bapak Filipina, Ibu Indonesia Layak Dipantau Simon Tahamata
Sam Cuntapay: Bapak Filipina, Ibu Indonesia Layak Dipantau Simon Tahamata [Dok. Instagram/Indobloodtalent]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya berasal dari klub kecil namun saya terpilih bela Belanda. Saya bangga dengan itu. Merupakan satu kehormatan untuk mewakili Belanda," ungkapnya.

Diakui oleh Sam, sebagai pemain muda ia harus bisa menggabungkan antara sekolah dan karier di klub. Hal itu menjadi tantangan tersendiri.

"Hal yang perlu saya tingkatkan adalah menggabungkan sekolah dan sepak bola. Karena sulit untuk melakukannya bersama-sama," ucap Sam Cuntapay.

Target Simon Tahamata

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir langsung meminta tim pemandu bakat yang dipimpin legenda Ajax Amsterdam, Simon Tahamata segera bekerja. Dia meminta sistem pemantauan bakat pemain muda Indonesia segera diaktifkan dalam tiga bulan ke depan.

"Jadi, tiga bulan ke depan kita pastikan scouting sistem jalan," kata Erick Thohir dalam unggahan video di akun Instagram resminya, Sabtu (14/6/2025).

Erick menegaskan pentingnya membangun fondasi kuat dari bawah. Ia ingin sistem pencarian bakat tidak hanya menyasar pemain yang sudah muncul di permukaan, tetapi juga menjangkau seluruh penjuru negeri.

“Kami ingin scouting system ini bisa menjaring seluruh talenta pemain berbakat Indonesia dari jenjang usia dini hingga senior,” tambahnya.

PSSI juga mengarahkan agar Simon Tahamata bekerja secara kolaboratif bersama pelatih-pelatih tim nasional dari berbagai kelompok usia.

Baca Juga: Eks Pelatih Timnas Indonesia U-23 Komentari Daftar Pemain Pilihan Gerald Vanenburg

Beda 'Perlakuan' Pemain Lokal Timnas Indonesia ke Indra Sjafri dan Simon Tahamata. [Dok. IG Simon Tahamata]
Beda 'Perlakuan' Pemain Lokal Timnas Indonesia ke Indra Sjafri dan Simon Tahamata. [Dok. IG Simon Tahamata]

Tujuannya agar sistem pemantauan bakat berjalan sinergis dan saling mendukung antar jenjang usia.

"Jadi om Simon akan bekerja dengan Coach Patrick (timnas senior), Coach Gerald (U-23), dengan U-20, dan U-17," ujar Erick Thohir.

Simon Tahamata sendiri berencana membawa lebih banyak mantan pemain Ajax ke Indonesia untuk membantu memperkuat sistem pembinaan usia dini.

"Jadi kami bawa (banyak eks) Ajax di sini untuk tolong Indonesia, Timnas mau bermain di Piala Dunia, dari itu saya di sini," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI