Naturalisasi Timnas Indonesia Dianggap Serampangan oleh Vietnam: Kami Tak akan Ikuti

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 18 Juni 2025 | 10:36 WIB
Naturalisasi Timnas Indonesia Dianggap Serampangan oleh Vietnam: Kami Tak akan Ikuti
Naturalisasi Timnas Indonesia Dianggap Serampangan oleh Vietnam: Kami Tak akan Ikuti. (soha.vn)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Tran Quoc Tuan, menegaskan bahwa Vietnam tidak akan mengikuti jejak Indonesia dan Malaysia yang menerapkan naturalisasi besar-besaran.

Bahkan Vietnam tidak tergoda meskipun kedua negara tersebut kini menunjukkan peningkatan performa yang signifikan di level Asia.

Usai Vietnam kalah telak 0-4 dari Malaysia yang diperkuat mayoritas pemain naturalisasi dan sebelumnya tiga kali takluk dari Indonesia yang juga bertabur pemain keturunan Eropa, muncul perdebatan internal terkait arah kebijakan pengembangan sepak bola nasional.

Tran Quoc Tuan menyatakan bahwa VFF perlu berhati-hati dan melakukan kalkulasi mendalam sebelum mengambil langkah strategis, agar identitas sepak bola Vietnam tetap terjaga dan sistem domestik tidak terganggu.

"Kami tidak ingin meniru Indonesia atau Malaysia secara besar-besaran, kami ingin menambah pemain naturalisasi secara selektif dan tepat," ujar Tran Quoc Tuan, dikutip dari media Vietnam, Anninthudo.

Menurutnya, naturalisasi tanpa perhitungan jangka panjang justru dapat merusak kekuatan internal dan ketergantungan pada pemain luar akan membuat klub dan tim nasional tidak berkembang secara berkelanjutan.

Skuad Timnas Vietnam. (vff.org)
Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Tran Quoc Tuan, menegaskan bahwa Vietnam tidak akan mengikuti jejak Indonesia dan Malaysia yang menerapkan naturalisasi besar-besaran. Bahkan Vietnam tidak tergoda meskipun kedua negara tersebut kini menunjukkan peningkatan performa yang signifikan di level Asia.
 (vff.org)

Ia menambahkan bahwa klub-klub lokal harus menjadi tulang punggung industri sepak bola dan pengembangan tim harus sejalan dengan semangat nasionalisme serta kebanggaan identitas bangsa.

“Setelah kalah dari Malaysia, saya tidak bisa tidur dua malam karena terus memikirkan masa depan tim ini,” ucap Tran Quoc Tuan dalam konferensi pers mengutip dari laman anninhthudo.vn.

VFF juga menyoroti pentingnya kerja sama luar negeri seperti dengan Jepang, La Liga, Bundesliga, dan turnamen di China sebagai bagian dari program pengembangan pemain muda Vietnam.

Baca Juga: Timnas Indonesia Bersanding dengan Portugal hingga Argentina, tapi Bukan Soal Prestasi

U15 hingga U20 Vietnam akan diberi kesempatan untuk berlatih dan bertanding di Eropa sebagai investasi jangka panjang untuk regenerasi timnas senior.

Ia juga mengenang kondisi krisis tim Vietnam pada 2006 dan bagaimana tim bisa bangkit serta tampil luar biasa di Piala Asia 2007 dengan mengalahkan UEA dan menahan imbang Qatar.

“Pengalaman itu menjadi pengingat bahwa membangun kekuatan internal bisa membawa hasil, walau butuh waktu dan ketekunan,” ujar sang presiden.

Ia menekankan bahwa hanya melalui pertandingan uji coba dengan tim internasional kuat, kapasitas dan level pemain muda Vietnam bisa naik signifikan.

Menurutnya, jalan panjang pembinaan harus dijalani dengan semangat dan kepercayaan terhadap kemampuan pemain lokal yang terus diasah lewat kompetisi berkualitas.

VFF kini lebih memilih menanamkan dasar kuat dalam pembinaan usia muda ketimbang solusi instan lewat naturalisasi massal seperti negara tetangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI