Suara.com - Langkah ekstrem dan belum pernah terjadi sebelumnya tengah dilakukan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Demi mendongkrak prestasi tim Harimau Malaya, PSSI-nya Malaysia menggelar audisi terbuka khusus untuk pemain berdarah Malaysia-Argentina--tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 37 pemain.
Dikutip Suara.com dari Sina Sports, Kamis (19/6), proses audisi ini dilakukan dengan tujuan merekrut pemain keturunan dari negara-negara kuat sepak bola seperti Argentina, Brasil, hingga Spanyol.
Tak hanya itu, FAM disebut telah merencanakan untuk memanggil minimal 6 hingga 10 pemain hasil seleksi ini untuk pertandingan uji coba internasional yang digelar pada bulan September mendatang.

Kebijakan FAM ini sontak memicu kontroversi baik di dalam negeri Malaysia sendiri maupun internasional.
Pasalnya, upaya massal seperti ini belum pernah dilakukan dalam sejarah sepak bola. Banyak yang menyebut bahwa tim nasional Malaysia bisa menjadi tim pertama yang tidak memiliki satu pun pemain murni lokal di lapangan.
FAM sendiri mengakui bahwa sejak 2022 mereka mulai menerapkan kebijakan naturalisasi lebih terbuka.
Fokus utama adalah kepada pemain asing yang sudah lama bermain di Liga Malaysia, atau pemain berdarah Malaysia yang lahir di negara-negara seperti Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris.
Namun kini, arah kebijakan diperluas hingga ke Amerika Latin, menandai era baru sepak bola Malaysia yang semakin bergantung pada pemain naturalisasi.
Baca Juga: Belum Lolos Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Sudah Ungguli Jerman dan Italia
Contoh nyatanya terlihat di Piala Asia 2024 di Qatar. Dari 26 pemain yang masuk skuad akhir, sebanyak 13 di antaranya adalah pemain naturalisasi.
Mereka berasal dari Brasil, Kolombia, Gambia, Inggris, Australia, bahkan ada empat pemain berdarah China seperti La'Vere Corbin-Ong yang lahir di London, Inggris.
Kritik pun mulai berdatangan dari publik Malaysia sendiri.
Suporter Harimau Malaya menilai dominasi pemain naturalisasi telah menghilangkan identitas tim nasional.
Beberapa komentar pedas pun muncul di media sosial, seperti: “Malaysia vs Vietnam kemarin seperti Latin All Stars!”, “Ini bukan tim nasional, ini proyek asing”, hingga “9 dari 11 starter adalah naturalisasi, bagaimana masa depan pemain lokal?”.
Kegagalan Malaysia melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 juga membuat kebijakan ini dipertanyakan.