Suara.com - Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong benar-benar tidak disukai oleh publik dan media China.
Sebelumnya, Shin Tae-yong digadang-gadang bakal menjadi pelatih tim nasional China menggantikan posisi Branko Ivankovic.
Sebenarnya tak hanya Shin Tae-yong, setidaknya ada dua pelatih asal Korea yang dirumorkan akan jadi pelatih tim senior yakni, Seo Jung-won hingga Choi Kang-hee.
Namun publik dan media China menolak jika tim nasional senior mereka dilatih oleh pelatih asal Korea.
Dikutip dari laporan Sina Sports, Kamis (19/6), alasan penolakan bukan soal kualitas, melainkan persepsi negatif terhadap karakter pelatih Korea.
![Mulutmu Harimaumu! Shin Tae-yong Ditolak di China [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/17/67100-shin-tae-yong.jpg)
“Pelatih asal Korea memiliki kecenderungan individualisme kelompok yang tinggi. Ini tidak cocok dengan sepak bola China,” tulis media China itu seperti dikutip Suara.com
Bahkan, pernyataan itu dilengkapi dengan ungkapan keras, "Kami benar-benar tidak suka Shin Tae-yong."
Sebagai gantinya, CFA tampaknya akan mempercayakan jabatan pelatih kepala kepada Dejan Djurdjevic, pelatih asal Serbia yang sebelumnya menangani tim U-20 China.
Meski Djurdjevi gagal membawa tim muda China lolos ke Piala Dunia U-20 setelah tersingkir di perempat final Piala Asia U-20 2025, ia dinilai memahami kultur sepak bola China dan siap memimpin proyek regenerasi besar-besaran setelah kegagalan menyakitkan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca Juga: 3 Alasan Timnas Indonesia U-23 Bisa Raih Hasil Positif di Piala AFF U-23 2025
China tercatat finis di peringkat kelima Grup C pada babak ketiga Kualifikasi Asia — hasil yang membuat mereka bahkan gagal melaju ke babak keempat.
Dengan hanya 3 kemenangan dari 10 pertandingan, CFA memecat pelatih Branko Ivankovi pada 14 Juni lalu dan langsung berburu sosok pengganti.
Sempat beredar rumor bahwa Roberto Mancini masuk radar CFA. Namun, negosiasi tidak berjalan mulus karena Mancini disebut hanya bersedia datang dengan gaji 1/50 dari yang ia terima di Arab.
Akhirnya, CFA memilih jalan “hemat” dengan Djurdjevic — keputusan yang dinilai realistis dan fokus pada pembinaan pemain muda.
Di mata publik Asia Tenggara, termasuk Indonesia, keputusan China menolak pelatih Korea bisa jadi bumerang.
Sebab, Shin Tae-yong justru terbukti mampu mengangkat performa Timnas Indonesia dan membawa skuad muda Merah Putih ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia — pencapaian yang belum bisa ditandingi oleh China hingga saat ini.