Banyak Pemain Bhayangkara FC padahal Runner-up Liga 2
![Bocoran desain jersey Bhayangkara FC. [Lampungpro.co]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/05/89286-jersey-bhayangkara-fc.jpg)
Bhayangkara FC menyumbang tujuh pemain masuk skuad Liga Indonesia All Stars, sama seperti Persija Jakarta.
Bukan suatu hal yang mengejutkan jika pemain itu dari Persija, mengingat basis fan yang besar dimiliki skuad Macan Kemayoran.
Yang jadi tanda tanya besar, dari mana tujuh pemain Bhayangkara FC bisa mendapatkan komen terbanyak di akun Instagram.
Selain hanya beberapa pemain yang dinilai cukup dikenal publik Tanah Air, hal inilah yang menimbulkan kecurigaan.
Di antaranya Arief Satria, Andy Setyo, Firza Andika, Sani Rizki, Tengku Ichsan, Dendy Sulistyawan dan Ilija Spasojevic.
Ditambah, Bhayangkara FC padahal hanya berstatus tim runner-up Liga 2 musim 2024-2025.
Tidak Ada Pemain PSIM Yogyakarta

PSIM Yogyakarta merupakan juara Liga 2 2024-2025, namun tidak satu pun pemain mereka yang masuk 55 daftar pemain Liga Indonesia All Stars.
Baca Juga: Piala Presiden 2025 Makin Dekat, Ini Bocoran Skuad Liga Indonesia All Stars
Yogyakarta bukan provinsi kecil, sejumlah pemain pun memiliki nama besar seperti salah satunya Figo Dennis.
Pemain andalan di Timnas Indonesia U-20, cukup disayangkan tak ada perwakilan dari jawara Liga 2 musim lalu.
Itulah sederet kejanggalan yang menyelimuti pembentukan tim Liga Indonesia All Stars jelang tampil di Piala Presiden 2025. Sejumlah keputusan yang diambil oleh penyelenggara memicu kontroversi serta mempertanyakan transparansi dan integritas ajang ini.
Dengan berbagai kritik yang bermunculan, semestinya ini menjadi alarm bagi PSSI maupun penyelenggara untuk melakukan evaluasi total terhadap format pemilihan Liga Indonesia All Stars.
Apalagi, turnamen ini akan dibuka dengan laga melawan Oxford United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sebuah panggung besar yang tak seharusnya ternoda oleh keputusan-keputusan tak profesional.
Keterlibatan publik memang penting, tapi harus tetap sejalan dengan asas sportivitas, transparansi, dan penghargaan terhadap prestasi. Tanpa hal itu, tim yang disebut sebagai "All Stars" bisa jadi hanya sekadar simbol, tanpa benar-benar mewakili yang terbaik dari kompetisi Indonesia.