3 Hal yang Jadi Sorotan dari Pemilihan Pemain Liga Indonesia All Stars untuk Piala Presiden 2025

Irwan Febri Suara.Com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 16:50 WIB
3 Hal yang Jadi Sorotan dari Pemilihan Pemain Liga Indonesia All Stars untuk Piala Presiden 2025
Logo Piala Presiden 2022. (dok Laman Piala Presiden)

Suara.com - Ajang Liga Indonesia All Stars tengah menjadi sorotan karena beberapa kejanggalan yang muncul membuat para penggemar resah.

Liga Indonesia All Stars merupakan tim dibentuk dari gabungan para pemain yang berkompetisi di Liga Indonesia.

Tim ini nantinya masuk sebagai salah satu dari enam tim yang tampil di Piala Presiden 2025, satu grup dengan Arema FC dan Oxford United.

Piala Presiden 2025 bakal digelar pada 6 Juli 2025, ditandai dengan laga pembuka antara Oxford United melawan Liga Indonesia All Stars.

Pertandingan kedua tim akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Setelahnya seluruh pertandingan turnamen pra musim ini akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Namun sebelum itu, sejumlah kejanggalan muncul dan membuat publik Tanah Air diselimuti tanda tanya besar.

Tericium potensi-potensi adanya tindakan yang kurang profesional, terutama yang mengarah kepada Liga Indonesia All Stars.

Lantas apa saja kejanggalan itu? berikut ini, tiga kejanggalan Liga Indonesia All Stars jelang digelarnya Piala Presiden 2025.

Baca Juga: Piala Presiden 2025 Makin Dekat, Ini Bocoran Skuad Liga Indonesia All Stars

Voting Pemain melalui Komentar

Seolah ingin membuat inovasi perihal pemiliha pemain yang akan dipanggil masuk memperkuat Liga Indonesia All Stars.

Akan tetapi, metode pemilihan pemain dinilai kurang profesional, sebab didasarkan komentar pada akun Instagram.

Hal ini tentu bisa memicu ketidakadilan, tim dengan basis suporter terbanyak bisa memainkan pemilihan ini.

Bahkan, pemilihan bukan menggunakan akun Istagram asli, melainkan memakai bot atau robot sistem.

Oleh karena itu, banyak netizen yang mempertanyakan keseriusan PSSI dalam membentuk tim Liga Indonesia All Stars ini.

Banyak Pemain Bhayangkara FC padahal Runner-up Liga 2

Bocoran desain jersey Bhayangkara FC. [Lampungpro.co]
Bocoran desain jersey Bhayangkara FC. [Lampungpro.co]

Bhayangkara FC menyumbang tujuh pemain masuk skuad Liga Indonesia All Stars, sama seperti Persija Jakarta.

Bukan suatu hal yang mengejutkan jika pemain itu dari Persija, mengingat basis fan yang besar dimiliki skuad Macan Kemayoran.

Yang jadi tanda tanya besar, dari mana tujuh pemain Bhayangkara FC bisa mendapatkan komen terbanyak di akun Instagram.

Selain hanya beberapa pemain yang dinilai cukup dikenal publik Tanah Air, hal inilah yang menimbulkan kecurigaan.

Di antaranya Arief Satria, Andy Setyo, Firza Andika, Sani Rizki, Tengku Ichsan, Dendy Sulistyawan dan Ilija Spasojevic.

Ditambah, Bhayangkara FC padahal hanya berstatus tim runner-up Liga 2 musim 2024-2025.

Tidak Ada Pemain PSIM Yogyakarta

Pemain PSIM Yogyakarta. (psimjogja.id)
Pemain PSIM Yogyakarta. (psimjogja.id)

PSIM Yogyakarta merupakan juara Liga 2 2024-2025, namun tidak satu pun pemain mereka yang masuk 55 daftar pemain Liga Indonesia All Stars.

Yogyakarta bukan provinsi kecil, sejumlah pemain pun memiliki nama besar seperti salah satunya Figo Dennis.

Pemain andalan di Timnas Indonesia U-20, cukup disayangkan tak ada perwakilan dari jawara Liga 2 musim lalu.

Itulah sederet kejanggalan yang menyelimuti pembentukan tim Liga Indonesia All Stars jelang tampil di Piala Presiden 2025. Sejumlah keputusan yang diambil oleh penyelenggara memicu kontroversi serta mempertanyakan transparansi dan integritas ajang ini.

Dengan berbagai kritik yang bermunculan, semestinya ini menjadi alarm bagi PSSI maupun penyelenggara untuk melakukan evaluasi total terhadap format pemilihan Liga Indonesia All Stars.

Apalagi, turnamen ini akan dibuka dengan laga melawan Oxford United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sebuah panggung besar yang tak seharusnya ternoda oleh keputusan-keputusan tak profesional.

Keterlibatan publik memang penting, tapi harus tetap sejalan dengan asas sportivitas, transparansi, dan penghargaan terhadap prestasi. Tanpa hal itu, tim yang disebut sebagai "All Stars" bisa jadi hanya sekadar simbol, tanpa benar-benar mewakili yang terbaik dari kompetisi Indonesia.

Kontributor: Eko

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI