Suara.com - Menjelang dimulainya musim baru Liga 1 Indonesia 2025/26, manajemen PSM Makassar melakukan langkah serius dengan memperbaiki kondisi lapangan Stadion Kalegowa yang selama ini menjadi pusat latihan utama tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur.
Upaya perbaikan ini menjadi sinyal kuat bahwa klub ingin memberikan fasilitas terbaik bagi para pemain, sekaligus menjawab berbagai keluhan yang sempat muncul terkait kualitas lapangan tersebut.
Stadion Kalegowa memang menjadi sorotan dalam beberapa musim terakhir karena kondisi rumputnya yang tak ideal. Gelombang pada permukaan lapangan hingga sistem drainase yang buruk membuat sesi latihan kerap terganggu.
![Keputusan Komisi Disiplin alias Komdis PSSI menjatuhkan larangan bermain selama satu tahun kepada kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, mengundang sorotan luas. Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) turut memberi respons. [Dok. IG Yuran Fernandes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/16/48957-psm-makassar-yuran-fernandes.jpg)
Tak hanya mengurangi kenyamanan, kondisi tersebut dinilai dapat meningkatkan risiko cedera pemain, yang tentu sangat merugikan klub dalam jangka panjang.
Perbaikan kali ini ditangani oleh PT Harapan Jaya Lestarindo, yang dikenal sebagai penyedia jasa perawatan lapangan profesional.
Proyek ini melibatkan metode rop grassing, yaitu teknik penggantian rumput lapangan dengan metode khusus untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan.
Selain itu, media tanam berupa pasir juga ditambahkan untuk memperbaiki struktur tanah dan memastikan air meresap dengan baik ke dalam permukaan lapangan.
Tak hanya memperbaiki permukaan tanah, area di depan gawang yang sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat penggunaan intensif, juga menjadi fokus utama.
Pada area ini dilakukan penyulaman rumput, dan kini rumput baru mulai tumbuh, menandai progres positif dari proses perbaikan.
Baca Juga: PSSI Rilis Calon Pemain Liga 1 All Star, Kental Aroma Timnas Indonesia?
![Keputusan Komisi Disiplin alias Komdis PSSI menjatuhkan larangan bermain selama satu tahun kepada kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, mengundang sorotan luas. Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) turut memberi respons. [Dok. IG Yuran Fernandes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/16/77546-psm-makassar-yuran-fernandes.jpg)
Sistem irigasi dan sprinkle yang sebelumnya rusak parah pun turut diperbarui untuk menjaga kelembapan dan kualitas rumput secara optimal.
"Perbaikan dilakukan dengan metode rop grassing dan penambahan media tanam seperti pasir," ujar Maintenance Lestarindo Orip Hidayat, Minggu (22/6/2025).
"Sedangkan area di depan gawang yang rumputnya habis, dilakukan penyulaman. Saat ini, rumput baru mulai tumbuh. Selain itu, irigasi dan sistem sprinkle juga diperbaiki karena banyak yang rusak," sambungnya.
Langkah ini dilakukan tak lama setelah Liga 1 musim 2024/25 berakhir.
Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares, sebelumnya sudah berulang kali menyampaikan keluhan soal kondisi lapangan yang dianggap kurang layak untuk latihan profesional.
Ia menilai bahwa latihan di atas permukaan yang tak rata bisa memicu cedera otot atau sendi, yang tentunya berdampak besar terhadap performa tim di kompetisi mendatang.