Suara.com - Nathan Tjoe-A-On resmi mengakhiri kebersamaannya dengan Swansea City pada 19 Juni 2025 setelah kedua pihak sepakat memutus kontrak yang seharusnya berlaku hingga 30 Juni 2026.
Pemain Timnas Indonesia itu kini belum memiliki klub baru, namun justru aktif mempromosikan brand fesyen miliknya yang diberi nama N8N Collective.
Melalui akun media sosialnya, Nathan mengunggah foto dirinya sebagai model mengenakan produk streetwear bertema “Pure Love Matters.”
N8N Collective merupakan lini fesyen yang telah dirintis Nathan beberapa bulan sebelumnya, namun mulai lebih aktif dipromosikan setelah ia hengkang dari Swansea.
Produk-produk miliknya berfokus pada gaya streetwear dengan pesan positif, mencerminkan sisi kreatif Nathan di luar lapangan.
Tak hanya itu, sehari sebelum kontraknya diputus oleh Swansea, Nathan juga tampil dalam sebuah video promosi mengenakan seragam minimarket Alfamart bersama rekan-rekan Timnas Indonesia seperti Ivar Jenner dan Rizky Ridho.
Video tersebut merupakan bagian dari kampanye "Alfamartsquad", di mana Alfamart menjual figur para pemain Timnas Indonesia di jaringan tokonya.
Penampilan Nathan dalam iklan tersebut langsung jadi perbincangan publik karena bertepatan dengan status barunya sebagai pengangguran.
Perubahan fokus Nathan ke dunia fesyen dan iklan menjadi kejutan menarik bagi penggemar yang menantikan kelanjutan karier sepak bolanya.
Baca Juga: Statistik Thom Haye dalam 5 Tahun Terakhir, Bukti Masih Layak Berkarier di Eropa
Nathan memang menjalani masa sulit selama di Swansea City. Dalam dua musim, ia hanya mencatatkan dua menit bermain di Championship, tepatnya sebagai pemain pengganti melawan Preston North End.
Ia bahkan sempat dipinjamkan ke klub Belanda, Heerenveen, sepanjang musim 2023/2024 guna mendapatkan pengalaman lebih banyak.
Namun nasibnya tak jauh lebih baik. Bersama Heerenveen, Nathan hanya mencatatkan 15 menit bermain dari empat pertandingan.
Kini, bek kiri berusia 22 tahun itu tercatat sebagai salah satu pemain naturalisasi Indonesia yang sedang tidak memiliki klub.
Beberapa nama lain seperti Justin Hubner, Thom Haye, Rafael Struick, Shayne Pattynama, dan Jordi Amat juga tengah berstatus tanpa klub.
Meski belum menemukan pelabuhan baru di lapangan hijau, Nathan tetap aktif dan produktif di bidang lain yang ia sukai.
Kariernya di sepak bola belum selesai, namun langkahnya di dunia fesyen menunjukkan sisi lain dari seorang pesepakbola modern.
Kiprahnya di dunia modeling dan fesyen memberi warna baru dalam daftar aktivitas para pemain Timnas Indonesia.
Nathan yang sudah mengoleksi 11 caps untuk Timnas senior tetap dinantikan kiprahnya di klub baru pada bursa transfer mendatang.
Sejumlah rumor menyebutkan bahwa Nathan masuk radar Bhayangkara FC yang musim ini promosi ke Liga 1.
Jika benar, Nathan berpeluang "ganti seragam" dari Alfamart ke jersey Bhayangkara FC.
Sementara itu, beberapa rekannya juga tengah menjajaki peluang bermain di Liga Indonesia.
Thom Haye disebut dilirik Persija Jakarta, sedangkan Rafael Struick santer dikaitkan dengan Bali United.
Brand N8N miliknya diharapkan bisa sukses di pasar fesyen streetwear yang kini semakin berkembang di kalangan anak muda.
Meski sempat kena PHK dari Swansea, Nathan tidak larut dalam kekecewaan dan justru membuka lembaran baru di dunia bisnis.
Sorotan publik terhadap Nathan pun beralih, dari menit bermain yang minim menjadi pesona gaya dan kreativitasnya di dunia iklan dan fesyen.
Kini publik tinggal menunggu, apakah Nathan akan bertahan di Eropa, bertualang ke Asia, atau fokus penuh jadi pengusaha muda?
Kontributor : Imadudin Robani Adam