Di Mana Tuan Rumah Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jika Batal Digelar di Qatar?

Kamis, 26 Juni 2025 | 12:05 WIB
Di Mana Tuan Rumah Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jika Batal Digelar di Qatar?
Suasana pengerjaan revitalisasi rumput lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Keputusan FIFA menunjuk Qatar sebagai salah satu tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tengah menjadi sorotan. Situasi geopolitik yang tidak stabil di kawasan Timur Tengah, terutama setelah adanya serangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar oleh Iran, memicu pertanyaan mengenai kelayakan Qatar untuk tetap menyelenggarakan pertandingan penting ini.

Meskipun secara resmi FIFA belum memberikan pernyataan soal kemungkinan pergantian tuan rumah, dinamika konflik Iran-Israel dan kekhawatiran eskalasi militer menjadi pertimbangan yang tidak bisa diabaikan.

Jika konflik terus berlanjut hingga mendekati jadwal pertandingan yang ditetapkan pada 8–14 Oktober 2025, bukan tidak mungkin FIFA akan mencari alternatif lokasi yang lebih aman dan stabil secara politik.

Babak keempat kualifikasi ini sangat krusial. Enam negara akan memperebutkan dua tiket langsung ke Piala Dunia 2026, dengan sistem round-robin dalam dua grup berisi tiga tim.

Tim terbaik dari masing-masing grup akan langsung lolos, sementara dua runner-up akan bertanding di babak kelima untuk satu tiket tambahan. Maka, keamanan dan kelayakan lokasi pertandingan sangat penting.

Berikut adalah empat negara yang disebut-sebut paling memungkinkan untuk menjadi pengganti Qatar apabila FIFA memutuskan melakukan perubahan:

1. Oman: Lokasi Strategis dan Stabil

Oman muncul sebagai kandidat kuat pengganti Qatar. Negara ini secara geografis berdekatan, tetapi relatif lebih jauh dari pusat ketegangan antara Iran dan Israel.

Oman dikenal memiliki stabilitas politik yang lebih baik dibandingkan beberapa tetangganya di Timur Tengah.

Baca Juga: Yunita Siregar Ungkap Rasanya Dibungkus jadi Pocong di Film Kitab Sijjin dan Illiyyin

Selain itu, Oman juga memiliki pengalaman menjadi tuan rumah berbagai turnamen regional dan fasilitas yang mumpuni untuk menyelenggarakan laga-laga penting internasional.

Dari sisi logistik, Oman bisa menjadi pilihan yang realistis bagi FIFA jika Qatar dinilai tidak layak secara keamanan.

2. Irak: Antusias Menjadi Tuan Rumah

Irak merupakan salah satu peserta yang lolos ke putaran keempat setelah menempati posisi ketiga di Grup B pada putaran sebelumnya.

Menariknya, Irak sejak awal menyoroti keputusan FIFA yang menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah, mengklaim bahwa mereka juga memiliki kapasitas untuk menjadi penyelenggara.

Dari perspektif ambisi dan kesiapan, Irak telah menunjukkan kesediaannya. Namun, faktor keamanan dalam negeri Irak juga masih menjadi perhatian tersendiri bagi FIFA jika mempertimbangkan kenyamanan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat.

3. Uni Emirat Arab: Fasilitas Berstandar Dunia

Uni Emirat Arab (UEA) tidak bisa diabaikan dalam daftar calon tuan rumah. Dengan infrastruktur olahraga kelas dunia, pengalaman menjadi penyelenggara ajang internasional, serta reputasi sebagai negara dengan tingkat keamanan yang tinggi di kawasan Timur Tengah, UEA adalah opsi yang sangat ideal.

UEA juga secara geografis dekat dengan Qatar, sehingga perpindahan lokasi tidak akan menjadi kendala besar bagi tim-tim peserta. Dengan semua kelebihan itu, UEA bisa menjadi kandidat yang sangat mungkin dipilih FIFA jika pergantian lokasi diperlukan.

4. Indonesia: Jauh dari Konflik, Aman dan Siap

Indonesia menjadi satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang berhasil lolos ke babak keempat. Keberadaan Indonesia dalam daftar peserta memberikan peluang tersendiri untuk dipercaya sebagai tuan rumah jika diperlukan.

Faktor keamanan menjadi nilai plus terbesar Indonesia. Jauh dari konflik Timur Tengah, stabil secara politik, dan memiliki fasilitas stadion bertaraf internasional seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Indonesia menjadi alternatif yang sangat menarik bagi FIFA. Selain itu, animo masyarakat terhadap sepak bola di Indonesia juga sangat tinggi, menjadikan atmosfer pertandingan lebih hidup dan semarak.

FIFA hingga kini belum memberikan sinyal akan melakukan perubahan tuan rumah untuk babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun, dinamika politik yang terus berkembang di Timur Tengah bisa memaksa federasi sepak bola dunia itu untuk mempertimbangkan langkah preventif demi keselamatan dan kelancaran turnamen.

Empat negara—Oman, Irak, Uni Emirat Arab, dan Indonesia—menawarkan opsi realistis dengan kelebihan masing-masing. Keputusan FIFA akan dinanti, terutama jika kondisi keamanan di Qatar terus memburuk.

Apapun keputusan akhir nantinya, yang jelas keselamatan pemain, ofisial, dan seluruh pihak terkait harus menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan turnamen sebesar ini.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI