“Mees Hilgers belum benar-benar menjadi pemain yang tak tergantikan bagi FC Twente dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dia akan tetap menjadi pemain yang menarik bagi banyak klub karena dia adalah bek yang hebat,” tulis Twente Instie.
Hilgers memulai debutnya bersama tim utama FC Twente pada musim 2020/2021 dan langsung mencuri perhatian di musim berikutnya dengan menjadi starter reguler di jantung pertahanan.
Bersama Robin Pröpper, ia membentuk duet kokoh yang membantu Twente bangkit dari keterpurukan dan kembali tampil di kompetisi Eropa.
Sayangnya, perjalanan kariernya sempat terganggu akibat cedera dan performa yang inkonsisten dalam dua musim terakhir.
Terlepas dari semua ketidakpastian ini, Mees Hilgers tetap dikenang sebagai “anak kandung” klub.
Ia meniti karier dari akademi Twente, mencatatkan debut profesional, hingga merasakan atmosfer kompetisi Eropa bersama klub merah asal Enschede.
Kini, dengan hadirnya Stav Lemkin dan tidak jelasnya tawaran dari klub lain, masa depan Hilgers menjadi semakin membingungkan.
Apakah Hilgers akan tetap bersabar menunggu tawaran dari Eropa, atau akhirnya menerima pinangan dari luar benua biru?
Satu hal yang pasti, waktu semakin menipis, dan FC Twente sudah mulai mempersiapkan era baru tanpa dirinya.
Baca Juga: Dokumen Naturalisasi Abal-abal, FIFA Hukum Berat Timnas Malaysia?