Pascal Struijk: Kadang Saya Merasa Bukan Keturunan Indonesia

Selasa, 01 Juli 2025 | 10:51 WIB
Pascal Struijk: Kadang Saya Merasa Bukan Keturunan Indonesia
Pascal Struijk, bek Leeds United yang bermain di Premier League dengan nilai pasar fantastis mencapai Rp312,87 miliar, kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air. [Dok. Instagram/@pascalstruijk]
Pemain keturunan Indonesia Pascal Struijk diarak di jalanan Inggris setelah antarkan Leeds United kembali ke divisi utama Liga Inggris Premier League. Dia merayakan dengan warga kota Beeston, Ritania Raya. (Ig Pascal Struijk)
Pemain keturunan Indonesia Pascal Struijk diarak di jalanan Inggris setelah antarkan Leeds United kembali ke divisi utama Liga Inggris Premier League. Dia merayakan dengan warga kota Beeston, Ritania Raya. (Ig Pascal Struijk)

Pernyataan tersebut membuka harapan baru bahwa Struijk bisa saja mempertimbangkan untuk membela Timnas Indonesia, terutama jika proyek penguatan skuad Garuda dinilai serius dan memberinya ruang bermain yang pasti.

“Saya memiliki koneksi dengan Indonesia melalui kakek dan nenek saya, yang meninggalkan Hindia Belanda ke Belanda,” bunyi pengakuan Struijk pada 2020 lalu.

“Saya harus mengaku terkadang saya merasa seperti orang Indonesia dan terkadang tidak. Tapi di luar keluarga saya, saya tak banyak berkomunikasi dengan orang di sana,” imbuhnya.

Dilema Antara Belanda dan Indonesia

Meski peluang membela Timnas Indonesia terbuka, perjalanan Struijk untuk menentukan masa depannya di panggung internasional tidaklah mudah.

Ia berada dalam persimpangan antara membela negara leluhurnya atau menanti panggilan dari Timnas Belanda, De Oranje.

Struijk memang pernah membela Timnas Belanda U-17 dan U-20, namun belum pernah mencatatkan debut di tim senior. Jika FIFA menyetujui proses naturalisasinya dan Struijk merasa tertarik dengan proyek yang ditawarkan oleh Indonesia, bukan tidak mungkin ia akan mengikuti jejak para pemain keturunan lainnya yang telah lebih dulu memperkuat Merah Putih.

Namun, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Kompetisi di posisi bek tengah di skuad Belanda sangat ketat, dengan nama-nama besar seperti Virgil van Dijk, Matthijs de Ligt, dan Nathan Aké.

Hal ini justru bisa menjadi celah bagi Indonesia untuk meyakinkan Struijk bahwa ia bisa menjadi pemain inti, bukan sekadar pelapis.

Baca Juga: Terciduk! Media Internasional Bongkar Mees Hilgers Masih Pegang Paspor Belanda?

Langkah Federasi Sepak Bola Indonesia dalam mendatangkan talenta diaspora bukan hal baru. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas skuad nasional yang kini tengah bertransformasi secara besar-besaran di bawah kepemimpinan pelatih asing berpengalaman seperti Patrick Kluivert.

Kehadiran pemain sekelas Pascal Struijk tentu akan menjadi angin segar bagi lini pertahanan Indonesia.

Apalagi, Indonesia tengah bersiap menghadapi agenda-agenda besar di tingkat Asia Tenggara dan Asia, seperti Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.

Proses naturalisasi, bila ditempuh, harus melalui tahapan administrasi dan persetujuan FIFA.

Namun, pengalaman sebelumnya dengan pemain seperti Shayne Pattynama dan Rafael Struick menunjukkan bahwa proses tersebut sangat mungkin dilakukan jika sang pemain menunjukkan komitmen.

Masa Depan Struijk Masih Misterius

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI