Apakah ketidakhadiran Verdonk karena urusan pribadi, proses pemulihan, atau memang ada potensi transfer yang masih dirahasiakan?
Meski belum ada indikasi resmi, rumor seperti ini bukan hal baru dalam dunia sepak bola, terlebih menjelang bursa transfer musim panas.
Calvin Verdonk sendiri merupakan salah satu pilar penting dalam skuad NEC musim lalu. Ia tampil konsisten sebagai bek kiri dan perannya cukup vital dalam menjaga keseimbangan tim.
Setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), eks pemain Feyenoord ini juga mulai membela timnas Indonesia dan langsung mendapat tempat di skuat utama pelatih Shin Tae-yong.
Performa apik Verdonk bersama NEC dan timnas Indonesia membuatnya cukup menarik minat dari sejumlah klub lain.
Tidak hanya dari Belanda, beberapa rumor juga sempat mengaitkan dirinya dengan klub-klub dari Asia Tenggara. Namun, hingga kini, belum ada kepastian soal langkah karier berikutnya.
Jika FC Utrecht benar-benar tertarik mendatangkan Verdonk, maka mereka akan mendapatkan pemain dengan pengalaman mumpuni di level Eredivisie.
Utrecht sendiri tengah dalam proses memperkuat lini belakang mereka untuk menghadapi musim 2025/2026.
Klub berjuluk Domstedelingen itu tengah menargetkan peningkatan posisi klasemen dan membutuhkan pemain berpengalaman seperti Verdonk.
Baca Juga: Malang Melintang Jadi Pemain Abroad, Pemain Timnas Indonesia Ini Ujungnya ke Semen Padang
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari NEC maupun Utrecht mengenai spekulasi transfer tersebut.
Namun satu hal yang pasti, masa depan Calvin Verdonk akan terus menjadi perhatian publik, terutama para pecinta sepak bola Indonesia yang berharap pemain ini tetap berada dalam kondisi terbaik menjelang jadwal internasional mendatang.
Menarik dinanti apakah ketidakhadiran Verdonk di latihan NEC dan agenda Fandag hanya sebuah kebetulan, atau merupakan sinyal bahwa perpindahan klub sedang disiapkan.
Bursa transfer musim panas masih panjang, dan segalanya bisa terjadi. Yang jelas, minat terhadap pemain naturalisasi seperti Verdonk menunjukkan bahwa kontribusi pemain diaspora terhadap sepak bola nasional semakin diperhitungkan, baik di level domestik maupun internasional.