Suara.com - Selain Mauro Zijlstra yang akan dinaturalisasi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut juga akan memproses tiga pemain untuk tim nasional Putri.
Untuk Mauro Zijlstra sebenarnya sudah lama digembar-gembor bakal membela Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi.
Namun, baru sekarang ini ada pengakuan bahwa Mauro Zijlstra proses naturalisasinya akan segera dilakukan.
"Ada tiga pemain perempuan dan satu pemain pria, yang saya sudah kirim surat ke Pak Menpora dan sangat terbuka," kata Erick Thohir kepada awak media.

"Terima kasih Pak Menpora, nanti dari Pak Menpora diharapkan minggu ini dikirim ke Pak Menteri Hukum, lalu minggu depan tentu biasa ke Mensesneg," jelasnya.
Mauro Zijlstra disebut bisa menjadi pemain tambahan buat Timnas Indonesia yang telah memastikan diri lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain di level senior, Zijlstra juga masuk dalam proyeksi Timnas Indonesia U-23.
Mauro Zijlstra disebut bisa menjadi pemain tambahan buat Timnas Indonesia yang telah memastikan diri lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di putaran keempat, Tim Merah Putih bakal menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat.
Baca Juga: Selamat Datang Pemain Keturunan Rp 2,8 Miliar Potensi Satu Klub dengan Mauro Zijlstra!
Selain di level senior, Zijlstra juga masuk dalam proyeksi Timnas U-23 Indonesia.
"Dan bersama dengan mereka juga nanti ada striker muda, Mauro, kita tahu tim nasional (putra) kita di yang muda dan senior masih kekurangan pemain muda," jelasnya.
"Jadi mudah-mudahan ini bisa menambah juga persiapan buat timnya ke depan nanti," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Erick Thohir berharap proses naturalisasinya bisa segera diurus. Ia berterima kasih kepada banyak oihak yang sudah memberikan dukungan.
"Terima kasih Pak Menpora, nanti dari Pak Menpora diharapkan minggu ini dikirim ke Pak Menteri Hukum, lalu minggu depan tentu biasa ke Mensesneg," tutupnya.

Sementara itu, rencana naturalisasi tiga pemain timnas putri juga menjadi angin segar bagi pengembangan sepak bola wanita di Tanah Air.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi tim nasional wanita yang belakangan mulai mendapat perhatian lebih.
Dengan target untuk bersaing di level Asia Tenggara dan Asia, PSSI berusaha membangun skuad yang kompetitif, termasuk lewat jalur naturalisasi.
Selama ini, Timnas Indonesia Putri kerap kesulitan bersaing di level internasional karena keterbatasan jumlah pemain yang memiliki pengalaman bermain di kompetisi profesional.
Masuknya pemain-pemain diaspora diharapkan mampu menambal kekurangan tersebut, sekaligus menjadi contoh bagi pemain lokal dalam hal kedisiplinan, teknik, dan etos kerja.
Keputusan ini juga selaras dengan rencana jangka panjang PSSI untuk mengembangkan ekosistem sepak bola wanita secara menyeluruh, termasuk melalui akademi, kompetisi reguler, dan pembinaan usia dini.
"Sementara baru satu,” tutur Erick Thohir yang juga mantan bos Inter Milan tersebut.
“Ya kita lihat, karena sedang persiapan juga yang tim U-23, sebentar lagi juga akan bermain," tutupnya.
Upaya PSSI ini juga dilandasi oleh tantangan besar yang dihadapi Timnas Putri dalam beberapa tahun terakhir, termasuk minimnya uji coba internasional dan belum adanya Liga Putri yang konsisten.
Kehadiran pemain berdarah Indonesia dari luar negeri diharapkan bisa mendongkrak kualitas permainan sekaligus menjadi daya tarik bagi pemain muda di dalam negeri.
Selain itu, naturalisasi ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang menyongsong ajang-ajang besar seperti SEA Games, Piala Asia Wanita, dan kemungkinan tampil di Piala Dunia Wanita pada masa depan.
Erick Thohir dan jajarannya menilai bahwa talenta diaspora perlu dimaksimalkan untuk menutup kesenjangan pengalaman yang masih terasa di level tim nasional putri.
Diharapkan, proses naturalisasi ketiga pemain wanita tersebut bisa rampung dalam waktu dekat, agar mereka bisa langsung bergabung dalam pemusatan latihan dan beradaptasi dengan gaya bermain tim.
PSSI juga disebut telah membentuk tim khusus untuk mengawal proses ini secara administratif maupun teknis.