2 Titik Lemah Timnas Putri Indonesia yang Wajib Diperbaiki Jika ingin Menang Lawan Chinese Taipei

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:39 WIB
2 Titik Lemah Timnas Putri Indonesia yang Wajib Diperbaiki Jika ingin Menang Lawan Chinese Taipei
2 Titik Lemah Timnas Putri Indonesia yang Wajib Diperbaiki Jika ingin Menang Lawan Chinese Taipei. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.)

Suara.com - Timnas Putri Indonesia tengah berada di ujung tanduk usai kekalahan mengejutkan dari Pakistan dalam laga kedua Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026.

Kekalahan 0-2 di Stadion Indomilk Arena pada Rabu (2/7/2025) tak hanya menurunkan moral skuad Garuda Pertiwi, tetapi juga memperkecil peluang mereka untuk lolos ke putaran final turnamen bergengsi Asia tersebut.

Ironisnya, hasil negatif itu terjadi tak lama setelah Indonesia berhasil mengalahkan Kirgistan dengan skor tipis 1-0 di laga pembuka.

Padahal, Pakistan sebelumnya dibantai habis-habisan oleh Chinese Taipei dengan skor telak 0-8.

Kekalahan dari Pakistan jelas menjadi sinyal peringatan keras bagi tim asuhan Satoru Mochizuki.

Jika ingin meraih kemenangan pada laga pamungkas melawan Chinese Taipei, ada dua titik lemah krusial yang wajib segera diperbaiki oleh tim Merah Putih.

Tanpa perbaikan konkret, peluang lolos bisa hilang begitu saja di tangan lawan yang sudah menunjukkan superioritas di grup ini.

1. Akurasi Umpan dan Koordinasi Lini Tengah yang Buruk

Salah satu kelemahan paling mencolok yang tampak saat melawan Pakistan adalah tingginya frekuensi kesalahan umpan, terutama di lini tengah.

Baca Juga: Kiper Keturunan Lumajang Sangat Bangga Bahas Timnas Indonesia

Para pemain Indonesia terlihat sering kehilangan bola tanpa tekanan berarti, hanya karena kurangnya koordinasi atau komunikasi yang tidak sinkron di bawah tekanan lawan.

Situasi tersebut berujung fatal, karena beberapa kali bola langsung mengalir ke kaki pemain Pakistan yang kemudian membangun serangan balik cepat.

Padahal, permainan satu-dua sentuhan yang coba diusung oleh Mochizuki semestinya bisa jadi senjata ampuh.

Sayangnya, miskomunikasi dan buruknya kontrol bola membuat rencana itu gagal total.

Pakistan mampu membaca pola dan menutup ruang gerak dengan rapat.

Mereka bermain solid secara kolektif dan kuat dalam duel-duel fisik, sesuatu yang belum bisa diimbangi oleh Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI