Suara.com - Mengupas kisah pelatih keturunan Indonesia yang sempat digadang-gadang menjadi calon pengganti Shin Tae-yong, namun kini menjadi orang penting kedua di klub Liga Inggris, Liverpool.
Mundur ke akhir tahun 2024, isu bahwa Shin Tae-yong akan dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia muncul ke publik.
Desas-desus ini tak lepas dari sederet konflik internal dan hasil minor yang didapat Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Karena muncul rumor itu, banyak pecinta sepak bola Tanah Air berspekulasi mengenai siapa pengganti pelatih asal Korea Selatan itu.
Sebelum PSSI menunjuk Patrick Kluivert, muncul sederet nama pelatih asal Belanda lainnya yang disebut-sebut akan jadi suksesor STY.
Salah satunya adalah pelatih keturunan Indonesia, yakni Giovanni van Bronckhorst. Namanya muncul sebagai kandidat karena punya ikatan dengan Tanah Air.
Tak hanya punya ikatan dengan Indonesia, Van Bronckhorst juga punya kiprah apik sebagai pelatih karena pernah menukangi Feyenoord, Rangers, hingga Besiktas.
Namun pada akhirnya, PSSI menjatuhkan pilihannya kepada Kluivert usai memecat STY pada awal Januari 2025.
Siapa sangka setelah tak dilirik PSSI, kini Van Bronckhorst justru mendapat jabatan top sebagai orang terpenting kedua di klub kenamaan, Liverpool.
Baca Juga: Detik-detik Jamal Musiala Patah Kaki saat Bayern Munchen Lawan PSG

Tak Dilirik PSSI, Malah Digaet Liverpool
Sekadar informasi, PSSI sejatinya punya kesempatan besar untuk merekrut Giovanni van Bronckhorst sebagai pelatih Timans Indonesia.
Kesempatan besar ini terlihat dari statusnya, di mana saat Shin Tae-yong hendak dipecat, Van Bronckhorst tengah menganggur karena baru dipecat Besiktas.
Bahkan sampai PSSI memutuskan menunjuk Patrick Kluivert pada 8 Januari 2025, pelatih keturunan Maluku itu juga masih menganggur.
Namun keputusan PSSI sudah bulat. Erick Thohir selaku Ketua Umum mengaku bahwa dirinya menunjuk Kluivert karena legenda Ajax Amsterdam itu mau datang menemuinya pada tanggal 25 Desember 2024.
Usai batal mendapat kesempatan melatih Timnas Indonesia, Giovanni van Bronckhorst sempat menjadi analis pertandingan di UEFA selama enam bulan.