Situasi ini menurut Andre Rosiade membuat hubungan emosional antara pelatih dan pemain belum terjalin secara kuat, sehingga berdampak pada performa tim di lapangan.
Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert telah memimpin empat pertandingan resmi.
Hasil yang diperoleh terbilang cukup seimbang, dengan dua kemenangan dan dua kekalahan. Namun kekalahan dari Jepang menjadi catatan terbesar yang hingga kini masih menyisakan kekecewaan mendalam di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air.
"Ikatan batinnya kurang, engagement kurang sehingga dia kayak pelatih tarkam, ada pertandingan dia datang," kata Andre Rosiade.
Ke depan, tantangan Patrick Kluivert tentu bukan hanya soal bagaimana membawa Indonesia meraih kemenangan, tetapi juga bagaimana ia mampu menunjukkan komitmen dan empati kepada publik sepak bola Indonesia. Konsistensi membangun tim serta kedekatan emosional dengan pemain dan suporter menjadi hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan.