6 Dampak Positif Klub Super League Boleh Daftarkan 11 Pemain Asing, Tingkatkan Kualitas Liga?

Irwan Febri Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 12:18 WIB
6 Dampak Positif Klub Super League Boleh Daftarkan 11 Pemain Asing, Tingkatkan Kualitas Liga?
Duel Persija vs Persib di BRI Liga 1. [Dok. Ig/@persib]

Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) menerapkan aturan baru, terkait pemain asing untuk Super League, rebranding Liga 1, pada musim depan. Bagaimana nanti dampaknya?

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengatakan mulai musim depan klub-klub Super League dibolehkan mendaftarkan sebelas pemain asing yang boleh dari negara mana pun tak lagi terpatok kuota khusus Asia atau non-Asia.

"Kemudian di DSP (Daftar Susunan Pemain) tetap delapan, tetapi klub boleh mendaftarkan sampai 11 pemain. Delapan yang main, delapan di DSP. Kalau klub hanya mendaftarkan delapan, ya tidak apa-apa," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus ketika menyampaikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa PT LIB.

Salah satu keputusan RUPS PT Liga Indonesia Baru adalah ketentuan 8 pemain asing dalam klub. (suara.com)
Salah satu keputusan RUPS PT Liga Indonesia Baru adalah ketentuan 8 pemain asing dalam klub. (suara.com)

Ini merupakan regulasi baru untuk pemain asing setelah setidaknya selalu mengalami perubahan dalam tiga musim terakhir. 

Pada musim 2022/2023, ketentuan pemain asing yang digunakan adalah 3+1 (tiga bebas, satu dai Asia), lalu berubah 5+1 (lima bebas, satu dari ASEAN) pada musim 2023/2024.

Pada musim 2024/2025, kompetisi tertinggi di tanah air ini menggunakan delapan pemain asing (bebas), dengan delapan pemain masuk DSP, namun hanya enam pemain yang boleh bermain dalam satu pertandingan.

Ferry berharap tak mengalami perubahan lagi. "Mudah-mudahan akan menjadi regulasi tetap," kata dia.

Saat ditanya apa alasan di balik peningkatan kuota pemain asing untuk musim depan, ia menjawab, "kita punya keinginan, tanpa mengesampingkan pemain lokal yang ada, kita juga sangat perlu untuk bisa bersaing di Asia. Oleh karena itu boleh didaftarkan 11".

Lantas, kira-kira apa dampak positif yang mungkin bisa terjadi dari perubahan jumlah pemain asing ini?  Berikut Suara.com merangkum:

Baca Juga: Alasan Kuota Pemain Asing Bertambah dari 8 Jadi 11 di Liga 1, PT LIB: Nanggung

1. Kualitas Liga Meningkat

Arsip - Sebanyak empat pemain Persija Jakarta terpilih ke dalam skuad Liga Indonesia All Stars di Piala Presiden 2025 lewat voting yang dilangsungkan sejak 20 Juni sampai dengan 26 Juni pada pukul 12.00 WIB. [Dok. Persija]
Arsip - Sebanyak empat pemain Persija Jakarta terpilih ke dalam skuad Liga Indonesia All Stars di Piala Presiden 2025 lewat voting yang dilangsungkan sejak 20 Juni sampai dengan 26 Juni pada pukul 12.00 WIB. [Dok. Persija]

Kebijakan ini membuka pintu lebar bagi klub untuk merekrut pemain asing berkualitas tinggi dari seluruh dunia.

Artinya, setiap laga Super League akan diwarnai oleh permainan yang lebih teknis, cepat, dan menarik.

Kehadiran pemain asing yang terbiasa bermain di liga dengan standar tinggi tentu akan membawa transfer ilmu, pengalaman, dan etos profesional ke dalam kompetisi domestik.

2. Daya Saing Klub Indonesia di Kancah Asia Meningkat

Persib Bandung yang tampil dengan kostum biru langsung berupaya mendominasi permainan sejak awal laga. (IG Piala Presiden 2025)
Persib Bandung yang tampil dengan kostum biru langsung berupaya mendominasi permainan sejak awal laga. (IG Piala Presiden 2025)

Salah satu alasan utama diberlakukannya kebijakan ini adalah agar klub-klub Indonesia bisa tampil lebih kompetitif di turnamen antarklub Asia seperti AFC Champions League dan AFC Cup.

Dengan kekuatan skuad yang lebih solid dan variatif berkat tambahan pemain asing, peluang klub-klub Indonesia untuk melangkah jauh di turnamen regional semakin terbuka.

3. Transfer Market Lebih Dinamis

Jordi Amat memilih nomor 21 karena merupakan tanggal kelahiran dirinya. Mantan pemain Johor Darul Ta'zin itu lahir di Barcelona, Spanyol pada 21 Maret 1992. (IG Persija)
Jordi Amat memilih nomor 21 karena merupakan tanggal kelahiran dirinya. Mantan pemain Johor Darul Ta'zin itu lahir di Barcelona, Spanyol pada 21 Maret 1992. (IG Persija)

Dengan tidak adanya batasan wilayah untuk pemain asing, klub dapat lebih fleksibel dalam merekrut pemain dari berbagai belahan dunia.

Ini bisa membuka peluang bagi pemain-pemain berbakat dari Amerika Latin, Eropa Timur, atau bahkan Afrika yang sebelumnya mungkin belum dilirik.

Dinamika ini akan memperkaya wajah sepak bola Indonesia dan menjadikan bursa transfer sebagai bagian yang menarik untuk diikuti fans.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI