Menpora Turun Gunung Dorong PSSI Bikin Liga Putri

Kamis, 10 Juli 2025 | 14:30 WIB
Menpora Turun Gunung Dorong PSSI Bikin Liga Putri
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo sampai turun tangan mendorong PSSI supaya secepatnya menggelar Liga Putri. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo sampai turun tangan mendorong PSSI supaya secepatnya menggelar Liga Putri.

Sejak terpilih sebagai ketua umum PSSI, Erick Thohir sama sekali belum memiliki rencana menggelar Liga Putri, hanya janji-janji saja.

Liga 1 Putri didorong segera digelar setelah melihat prestasi tim nasional wanita yang tidak maksimal. Bukan menggelar kompetisi, PSSI malahan mencari talenta melalui jalur instan naturalisasi pemain seperti tim putra.

876 Atlet Siap Unjuk Gigi, Kudus Tuan Rumah Kejurnas Panahan Junior 2025. [Dok. Istimewa]
876 Atlet Siap Unjuk Gigi, Kudus Tuan Rumah Kejurnas Panahan Junior 2025. [Dok. Istimewa]

Desakan agar PSSI segera godok Liga Putri bahkan muncul dari pemain-pemain tim nasional wanita. Tentu apa yang dikeluhkan mereka juga didukung oleh suporter.

Ternyata, Menpora Dito Ariotedjo juga ingin segera melihat adanya Liga Putri. Dalam waktu dekat, ia akan segera bertanya kepada PSSI mengenai hal ini.

"Ya, ini nanti akan kami tanyakan juga. Karena kami juga ingin Liga Putri ini segera diselenggarakan," kata Dito kepada awak media.

Dito akan mendorong PSSI menggelar Liga Putri. Tidak perlu mewah, secara sederhana juga sudah bagus agar talenta tidak menghilang.

"Ya, mungkin nanti saya akan memberikan masukan ke PSSI bahwa mungkin ya bisa diselenggarakan juga secara praktis. Jadi mungkin jangan yang bersifat grande dulu," jelasnya.

Perubahan UU Naturalisasi Vietnam dikabarkan media Vietnam membuat Erick Thohir, Ketua Umum PSSI ketakutan
Perubahan UU Naturalisasi Vietnam dikabarkan media Vietnam membuat Erick Thohir, Ketua Umum PSSI ketakutan

"Ini kan kita memulai untuk memberikan pemicu dan juga suntikan agar atlet-atlet putri bola se-Indonesia ini bisa ter-scouting juga. Ya, ini nanti kita akan membahas dengan PSSI," ia menambahkan.

Baca Juga: Postingan Arya Sinulingga Soal Liga Putri Bikin Dongkol Publik: Wapres Gibran Sampai Terseret

Sekadar informasi, Liga Putri terakhir kali digelar pada 2019. Saat itu, tim-tim Liga 1 memiliki tim wanita untuk berkompetisi.

Bukan cuma kompetisi putri, pada 2019 saat PSSI dipimpin Edy Rahmayadi, Piala Indonesia juga berjalan yang dianggap sulit bagi seorang Erick Thohir.

Ogah Terburu-buru

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku tidak apa-apa dihujat lantaran sampai dengan saat ini belum juga menggelar Liga Putri.

Bukan tanpa sebab, Erick Thohir menjelaskan bahwa ada suatu hal yang memberatkan PSSI untuk menggelar liga untuk putri.

Salah satunya adalah ketidaktersediaan talenta-talenta putri di Tanah Air. Daripada cuma berjalan sebentar, Erick Thohir lebih memilih untuk tidak menjalankan Liga putri terlebih dahulu.

"Karena sepak bola perempuan mati suri cukup lama, jadi kalau sekadar, 'Ayo! Liga Putri!' terus dibangun satu tahun, terus berhenti, karena talentanya tidak ada," kata Erick Thohir kepada awak media.

"Karena kami tidak mau liganya jalan, nanti mati lagi, jadi, saya dengan tekanan dihujat (karena) liga putri tidak jalan, saya (tetap) tidak berpikir tergesa-gesa," jelasnya.

Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut pekerjaan PSSI ada tahapan prioritasnya seperti tim nasional, grassroots, dan kemudian kompetisi.

"Karena saya sebagai Ketua PSSI punya tanggung jawab lebih besar, membangun tim nasional, membangun grassroots, baru Liganya ada," jelasnya.

"Kami harap dengan adanya tim nasional yang berkembang, kami punya talenta yang cukup. Tapi, itu pun masih berisiko tinggi," tutupnya.

Erick Thohir mengaku mengenai belum bergulirnya liga putri juga sudah ditanyakan oleh kementerian terkait.

Lelaki yang juga menteri BUMN tersebut mengaku kepadanya bahwa tidak bisa memaksakan bergulirnya liga putri jika talentanya tak ada.

"Tadi Ibu Menteri (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) juga nanya gimana Liga Putri," ia menjelaskan.

"Kita bisa lihat teman-teman jumlah talentanya belum cukup, mau dipaksakan juga tidak mungkin," katanya menambahkan.

"Karena sepak bola perempuan mati suri cukup lama. Jadi kalau sekedar ayo Liga Putri terus dibangun satu tahun terus berhenti. Karena talentanya tidak ada," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI