Belajar dari Shin Tae-yong, Gerald Vanenburg Perlu Hati-Hati dalam Kritik Kompetisi

Irwan Febri Suara.Com
Jum'at, 11 Juli 2025 | 14:17 WIB
Belajar dari Shin Tae-yong, Gerald Vanenburg Perlu Hati-Hati dalam Kritik Kompetisi
Gerald Vanenburg, pelatih Timnas Indonesia U-23. (Instagram/geraldvanenburgofficial)

Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, mendapatkan peringatan untuk berhati-hati karena memberikan kritik terhadap kebijakan kompetisi. Sebab, dia perlu belajar dari pengalaman Shin Tae-yong yang disingkirkan oleh PSSI.

Yang terbaru, Gerald Vanenburg memberikan responsnya terhadap kebijakan operator kompetisi yang menetapkan regulasi kuota penggunaan pemain asing baru untuk ajang Super League musim 2025/2026.

Yang terbaru, setiap kontestan bisa mendaftarkan 11 pemain asing untuk musim depan. Namun, hanya ada delapan nama pemain saja yang bisa masuk dalam daftar susunan pemain (DSP) pada sebuah pertandingan.

Menurut Gerald Vanenburg, kebijakan semacam ini menimbulkan kekhawatiran. Sebab, dengan begitu, kesempatan bermain untuk pemain lokal akan semakin menipis dengan banjirnya pemain asing.

“Menurut saya itu lelucon. Serius, saya pikir itu lelucon. Di Indonesia seharusnya bertujuan untuk mempromosikan pemain muda ke tim utama,” ucap Gerald Vanenburg kepada wartawan di Stadion Madya, Kamis (10/7/2025).

“Menurut saya, pemain usia 20 sampai 23 itu sudah cukup dewasa untuk bermain di tim utama. Itu pendapat saya. Tapi tentu saja saya bukan pembuat keputusan,” lanjut juru taktik asal Belanda tersebut.

Respons Vanenburg ini memang sempat membuat banyak pihak merasa khawatir. Sebab, ia harus belajar dari pengalaman Shin Tae-yong yang terdepak dari jabatannya karena terlalu banyak mengkritik kompetisi.

Nasib Shin Tae-yong

Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert: Analisis Lawan dan Siapkan Fisik, Itu Kunci! [Instagram Shin Tae-yong]
Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert: Analisis Lawan dan Siapkan Fisik, Itu Kunci! [Instagram Shin Tae-yong]

Sebelumnya, mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, juga kerap melayangkan kritiknya terhadap sepak bola Indonesia. Lelaki asal Korea Selatan itu kerap menyinggung soal kualitas kompetisi lokal.

Baca Juga: Gerald Vanenburg Antusias Hadapi Duel Panas Timnas Indonesia vs Malaysia

“Saya sudah sering katakan, Liga Indonesia harus lebih kuat, dengan begitu level Timnas Indonesia juga bisa didukung oleh level performa liga. Jadi itu perubahan yang penting dilakukan," kata STY pada 2024 lalu. 

Pada tahun 2022 silam, STY juga pernah menyinggung soal buruknya standar kompetisi di Indonesia. Ini tentu bisa mempengaruhi kualitas Timnas Indonesia karena saat itu belum ada banyak pemain naturalisasi.

"Menurut saya, untuk mengembangkan sepakbola Indonesia harus dimulai dari liga yang kuat. Kalau liga lemah, menerapkan standarisasi yang terbaik di Timnas Indonesia tidak akan berhasil," katanya pada medio Juni 2022.

"Jadi orang yang kerja di liga (PT Liga Indonesia Baru, selaku operator liga) harus bekerja lebih, harus membuat visi yang baik. Saya menonton pertandingan Liga 1 dan Liga 2, memang banyak kekurangannya. Seperti porsi latihan dan porsi latihan fisiknya kurang," lanjutnya.

Shin Tae-yong pun akhirnya harus kehilangan posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025 lalu. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada 6 Januari 2025.

Keputusan PSSI mendepak STY memang banyak diperdebatkan, apalagi mengingat performa impresif Timnas Indonesia yang sukses melaju hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI