Suara.com - Klub promosi Serie A, Pisa SC, menunjukkan ambisinya menyambut Serie A Italia musim 2025/2026.
Di bawah arahan pelatih baru Alberto Gilardino, yang telah memimpin latihan perdana di San Piero a Grado, manajemen klub bergerak aktif di bursa transfer demi membentuk skuad kompetitif.
Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes menjadi bidikan utama manajeman Pisa SC di bursa transfer musim panas.
Besok, Sabtu (12 Juli), Pisa akan secara resmi memperkenalkan Gilardino dalam konferensi pers eksklusif di Officine Garibaldi bersama CEO Giovanni Corrado dan Direktur Olahraga Davide Vaira.
![Jadi Rebutan! Alberto Gilardino Ingin Boyong Jay Idzes ke Pisa SC [Instagram Jay Idzes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/12/39643-jay-idzes.jpg)
Menurut laporan media Italia, quinewspisa.it, Jay Idzes, bek tengah Venezia kelahiran Belanda yang kini membela Timnas Indonesia, menjadi salah satu target utama.
"Jay Idzes tampil impresif musim lalu dengan 35 penampilan sebagai starter dan sering mengenakan ban kapten. Fleksibilitas bermain di posisi bek maupun gelandang menjadikannya incaran serius Pisa," tulis laporan media Italia itu.
Selain Jay Idzes, Pisa SC juga dikabarkan ingin datangkan Jamil Siebert, bek muda milik Fortuna Dusseldorf.
Di sisi rekrutmen muda, Pisa resmi mendatangkan Giacomo Maucci, gelandang 17 tahun dari Brescia.
Maucci pernah dipromosikan ke tim utama oleh Rolando Maran dan kini direkrut Pisa secara gratis menyusul krisis finansial Brescia.
Baca Juga: Venezia Datangkan Bek Anyar, Segera Lepas Jay Idzes?
Profil Pisa SC
Sebuah mimpi yang terpendam selama lebih dari 30 tahun akhirnya menjadi kenyataan. Pisa SC, klub dengan sejarah kaya dan basis suporter yang fanatik, secara resmi memastikan tiket promosi ke Serie A untuk musim 2025/2026.
Bagi penggemar sepak bola Italia generasi lama, nama Pisa membangkitkan nostalgia. Bagi generasi baru, ini adalah kesempatan untuk mengenal salah satu klub paling ikonik di Italia.
Jauh dari bayang-bayang Menara Miring yang menjadi simbol kotanya, Pisa SC kini siap menulis babak baru dalam sejarah mereka di kasta tertinggi Liga Italia.
Pisa pernah merasakan masa keemasan singkat pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an di bawah kepemimpinan presiden legendaris, Romeo Anconetani.
![Mengenal Pisa SC, Raksasa Tertidur yang Siap Guncang Serie A: Bakal Rekrut Jay Idzes [Instagram Pisa SC]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/12/97214-pisa-sc.jpg)
Stadion mereka saat ini bahkan dinamai menurut namanya, Arena Garibaldi - Stadio Romeo Anconetani.
Pada era itu, Pisa menjadi rumah bagi talenta-talenta kelas dunia. Kapten legendaris timnas Brasil yang mengangkat trofi Piala Dunia 1994, Carlos Dunga, pernah mengasah kemampuannya di sini.
Begitu pula dengan striker Belanda, Wim Kieft, dan pelatih top dunia, Diego Simeone.
Namun, setelah terdegradasi pada tahun 1991, Pisa terjun bebas.
Klub mengalami dua kali kebangkrutan, pada tahun 1994 dan 2009, yang memaksa mereka harus merangkak kembali dari kasta terendah sepak bola Italia.
Kebangkitan modern mereka salah satunya dipicu oleh semangat Gennaro Gattuso, yang sebagai pelatih berhasil membawa Pisa promosi dari Serie C ke Serie B pada 2016.