5 Pemain Keturunan Pantas Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 12 Juli 2025 | 15:35 WIB
5 Pemain Keturunan Pantas Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Laurin Ulrich resmi gabung FC Magdeburg. Dia merupakan salah satu pemain keturunan yang dianggap patut dinaturalisasi PSSI demi menambah kekuatan Timnas Indonesia jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Dok. FC Magdeburg)

Tristan Gooijer memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang, serta visi bermain yang terbentuk dari filosofi sepak bola Total Football.

Di usianya yang masih muda, ia bisa menjadi solusi jangka panjang untuk pos bek kanan Timnas Indonesia, bersaing dengan Sandy Walsh dan Asnawi Mangkualam.

4. Laurin Ulrich (FC Magdeburg)

Pemain keturunan Rp29,55 miliar yang bernama Laurin Ulrich gabung klub baru. (Instagram/@1fcm1965)
Pemain keturunan Rp29,55 miliar yang bernama Laurin Ulrich gabung klub baru. (Instagram/@1fcm1965)

Kreativitas di lini tengah adalah kunci untuk membongkar pertahanan lawan.

Laurin Ulrich, gelandang serang jebolan akademi VfB Stuttgart yang kini menimba ilmu di Liga 2 Jerman bersama FC Magdeburg, menawarkan kualitas tersebut.

Ulrich bisa menjadi opsi baru sebagai gelandang serang atau box-to-box, memberikan dimensi berbeda dalam skema serangan Timnas Indonesia.

Darah Indonesia mengalir dalam dirinya dari sang kakek yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tahun 1941.

5. Liam Oetoehganal (Excelsior U-21)

Pemain berdarah Indonesia, Liam Oetoehganal gabung Excelsior yang merupakan mantan klub Nathan Tjoe-A-On. (Instagram/@l.oetoehganal)
Pemain berdarah Indonesia, Liam Oetoehganal gabung Excelsior yang merupakan mantan klub Nathan Tjoe-A-On. (Instagram/@l.oetoehganal)

Lahir di Nijmegen, Belanda, Liam Otmar Irvan Oetoehganal memiliki ikatan darah yang kuat dengan Indonesia melalui nenek dari pihak ayahnya yang berasal dari Sungkal, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Ranking FIFA: Intip Sepak Bola Tiga Negara Afrika yang Berada di Atas Indonesia

Fondasi sepak bolanya ditempa di salah satu akademi terbaik Belanda, Feyenoord, sejak usia tujuh tahun.

Lompatan karier paling signifikannya terjadi saat ia menyeberang ke Belgia pada musim 2022/2023.

Bergabung dengan Beerschot U-23, Liam menjadi bagian dari skuad yang sukses menjuarai kompetisi kasta kedua Liga Belgia, sebuah prestasi yang menunjukkan mental juara di usia muda.

Musim lalu, ia kembali ke Belanda dan menjadi figur sentral di lini tengah Excelsior U-21. Dengan catatan 21 penampilan, ia menjadi motor serangan yang tak tergantikan.

Kehadiran sosok seperti Liam Oetoehganal dianggap bisa menjadi solusi strategis untuk salah satu pos krusial di lini tengah Timnas Indonesia.

Saat ini, peran sebagai metronom atau deep-lying playmaker dipegang oleh Thom Haye.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI