Suara.com - Rumor kepindahan Rafael Struick ke Dewa United mengundang pertanyaan dan dianggap aneh oleh banyak pihak. Apa sebabnya?
Nama Rafael Struick menjadi perbincangan di sepak bola Tanah Air usai dirumorkan akan merapat ke Dewa United.
Rumor ini muncul setelah penyerang Timnas Indonesia itu mengunggah sebuah foto seorang pria yang membawa tulisan ‘Welcome Mr.Rafael S’ di akun Instagram-nya.

Sosok pria yang identitasnya tidak diketahui itu tampak seperti mengenakan celana berlogo Dewa United, yang membuat rumor ini pun menguat.
Selain dari unggahan itu, rumor Struick akan merapat ke tim berjuluk Banten Warriors itu terlihat dari tak adanya pemain yang mengenakan nomor punggung 9 di skuadnya.
Muncul dugaan bahwa nomor tersebut disiapkan oleh Runner Up Liga 1 2024-2025 itu untuk pemai didikan akademi ADO Den Haag tersebut.
Di tengah derasnya kode-kode ini, akun @ballyeleven juga menuturkan jika Struick telah mencapai kata sepakat dengan Dewa United.
“Rafael Struick, penyerang muda Timnas, resmi merapat ke Dewa United untuk Indonesian League (Liga 1),” bunyi unggahan @ballyeleven.

Karena sederet laporan ini, tak mengherankan jika banyak yang meyakini bahwa Struick benar-benar akan merumput di Liga 1 bersama Dewa United.
Baca Juga: Langsung dari Bos! Rafael Struick Tinggal Diumumkan Dewa United
Hanya saja, kepindahan Struick ke Dewa United ini membuat publik terheran-heran. Apa penyebabnya?
Dianggap Tak Masuk Akal bagi Karier Struick
Sejatinya, banyak yang meyakini jika Dewa United akan cocok menjadi pelabuhan baru Rafael Struick untuk musim 2025-2025.
Banten Warriors dianggap cocok karena dilatih oleh pelatih asal Belanda, Jan Olde Riekerink, yang bisa membantu perkembangan Struick.
Selain itu, Dewa United juga punya tempat latihan atau Training Ground sendiri yang punya fasilitas mumpuni baginya.
Tak cukup sampai di situ, tim peringkat tiga Liga 2 2021 itu juga dipastikan akan berlaga di Asia pada musim 2025-2026.
Meski di atas kertas Dewa United cocok untuk jadi pelabuhan baru Struick, tapi kepindahannya ini dianggap sebagian pihak tak masuk akal.