Suara.com - Piala AFF U-23 2025 dipastikan jadi ajang seru dengan hadirnya para pemain keturunan dari berbagai negara peserta yang siap mencuri perhatian publik.
Grup A yang dihuni Timnas Indonesia U-23, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam menjadi grup paling menarik karena dihiasi banyak nama berdarah campuran.
Filipina tampil sebagai negara dengan jumlah pemain keturunan terbanyak, meneruskan tradisi mereka dalam mengandalkan diaspora dari Eropa dan Amerika.
Para pemain keturunan tersebut, mayoritas berposisi sebagai striker, sehingga potensi persaingan gelar top scorer bakal sengit dan penuh kejutan.
Salah satu pemain yang diprediksi bersinar adalah Jens Raven, striker Timnas Indonesia U-23 keturunan Belanda yang baru bergabung dengan Bali United.
Jens mencuri perhatian saat membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2024 dengan mencetak 4 gol dan 3 assist dalam 5 pertandingan.
Selain itu, dia juga tampil konsisten di level U-20 dengan torehan 4 gol dari 12 laga, termasuk hattrick di babak kualifikasi Piala Asia U-20 2024.
Selain Jens, Timnas Indonesia U-23 memiliki Brandon Scheunemann yang beradarah Jerman dan Victor Dethan yang punya darah Kanada. Berbeda dari Jens, keduanya tidak dinaturalisasi karena sejak awal berpaspor Indonesia.
Dari kubu Thailand, nama Erawan Garnier jadi sorotan karena punya latar belakang elite dari akademi Olympique Lyon di Prancis.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Brunei di Piala AFF U-23 2025 Malam Ini
Erawan sudah promosi ke Lyon B sejak 2024 dan siap membuktikan kualitasnya bersama skuad Gajah Perang muda di turnamen ini.
Jika terpilih ke skuad akhir, Erawan berpeluang jadi tumpuan utama lini serang Thailand U-23 dalam misi melaju ke semifinal.
Malaysia juga punya Fergus Tierney, penyerang keturunan yang kini bermain untuk Sabah FC dan sudah mencetak 5 gol dari 14 laga bersama U-23.
Tierney bahkan telah mengoleksi enam caps di tim senior dan sempat menyumbang satu gol untuk Harimau Malaya di level internasional.
Dengan pengalaman yang matang, Tierney diperkirakan jadi salah satu pemain paling berbahaya yang akan dihadapi Indonesia di fase grup.
Pemain-pemain keturunan ini menjadi penentu arah permainan, sekaligus menarik perhatian pencari bakat dan penggemar sepak bola di kawasan ASEAN.